EFEKTIVITAS FITOREMEDIASI TANAMAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes Solms) DENGAN PENAMBAHAN EDTA TERHADAP LIMBAH LOGAM BERAT Pb
TRISNA FITRI ASTUTI, 1. Prof. Ir. Suryo Purwono, MA.Sc.,Ph.D ; Dr. Diah Rachmawati, M.Si
2017 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganSektor industri merupakan sektor penting dalam pembangunan suatu wilayah. Kegiatan industri akan berpotensi terhadap pencemaran lingkungan jika tidak mengindahkan kaidah-kaidah lingkungan. Pemulihan ekosistem penting dilakukan untuk menghindari resiko pencemaran. Salah satu teknologi alternatif yang dapat digunakan dalam pemulihan ekosistem yang tercemar oleh logam berat adalah dengan fitoremediasi tanaman eceng gondok (Eichhornia crassipes). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas tanaman eceneg gondok dalam mengolah limbah logam berat Pb dengan penambahan EDTA. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental dalam skala laboratorium. Tahap penelitian meliputi tahap aklimatisasi, dilanjutkan tahap Range Finding Test ( RFT) dan tahap fitoremediasi. Pada Tahap RFT konsentrasi Pb yang digunakan adalah 0 ppm sebagai kontrol, 100 ppm, 200 ppm dan 400 ppm dengan tiga ulangan. Hasil RFT digunakan untuk tahap fitoremediasi dengan penambahan EDTA 0 mg, 15 mg, 25 mg dan 35 mg dengan tiga ulangan. Parameter penelitian yang diukur adalah pengujian kadar Pb dalam media tanam dan pada tanaman eceng gondok, pengukuran parameter pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, panjang akar, jumlah daun dan berat kering tanaman, dan perhitungan indeks bioremediasi (IBR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman eceng gondok mampu mereduksi logam Pb dengan nilai IBR 99% selama 15 hari penelitian dalam media tanam yang mengandung Pb dengan konsentrasi 400 ppm. Penambahan EDTA dalam perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan efektivitas penyerapan logam Pb oleh tanaman eceng gondok.
Industrial sector is definitely an essential sector for development of a region. However, the activites of industries will result in environmental issues if they are practiced without obeying the environmetal principles. Environmental remediation is substantial to do to prevent risk of pollution. One of alternative technologies that could be utilized in recovering the heavy metal contaminated ecosystem is through phytoremediation of eceng gondok (Eichhornia crassipes). Therefore, this research aims to improve the effectiveness ofeceng gondok, in processing heavy metal waste of lead (Pb), with the addition of EDTA. The research is performed through experiment at a lab-scale. The stages consist of acclimatization phase, continued with Range Finding Test ( RFT) and phytoremediation. At RFT phase, concentration of lead (Pb) used as a control is 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm and 400 ppm in three repetitions. The result of RFT is then used for phytoremediation phase by adding EDTA 0 mg, 15 mg, 25 mg and 35 mg also in three repetitions. The parameter measured in this study is the examination of lead (Pb) concentration in growth medium and in eceng gondok. The measument of parameter covers the plant height, root lenght, amount of leaf, dry weight of plant and IBR calculation. The result reveals that eceng gondok has the ability to reduce lead (Pb) with 99% of IBR value for 15 day experiment in growth medium which contained 400 ppm lead (Pb). The addition of EDTA gives no effect to eceng gondok in improving its effectiveness to absorb lead (Pb).
Kata Kunci : Fitoremediasi, eceng gondok, logam berat Pb, pencemaran