FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN DALAM MENGAMBIL BENZODIAZEPIN YANG DIRESEPKAN
DWI WANITO AMBARSARI, Prof. dr. Sri Suryawati.
2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2015 penggunaan psikotropika yang paling banyak disalahgunakan adalah golongan benzodiazepin. Data dari International Narcotics Control Boards (INCB) tahun 2016, benzodiazepin yang banyak digunakan di Indonesia adalah alprazolam, nitrazepam, klobazam dan klonazepam. Tingginya tingkat konsumsi benzodiazepin menimbulkan pertanyaan apakah obat tersebut digunakan untuk pengobatan atau untuk penyalahgunaan. Oleh sebab itu, perlu diteliti apakah terjadi penyalahgunaan resep oleh pengambil resep. Tujuan penelitian. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memotivasi pasien dalam pengambilan benzodiazepin saja dan kaitannya dengan potensi terjadinya penyalahgunaan obat dan mengidentifikasi demografi pasien. Metode penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah non eksperimental dengan rancangan penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif analitik. Subjek penelitian adalah populasi 383 pasien yang mengambil resep mengandung benzodiazepin yang diresepkan dokter spesialis kesehatan jiwa di satu apotek selama bulan JuliSeptember 2016. Penelitian dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap pertama mengkompilasi lembar resep yang mengandung psikotropika. Tahap kedua melakukan wawancara mendalam terhadap 40 pasien yang di pilih berdasarkan keseringan mengambil benzodiazepin saja dari resep yang diterimanya untuk mengetahui motivasi pasien. Demografi pasien disajikan dalam bentuk diagram, jenis benzodiazepin yang sering diresepkan disajikan dalam bentuk tabel dan persentase (%). Data kualitatif hasil wawancara dianalisis dengan cara membuat ringkasan transkrip, kemudian dikategorisasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pasien dalam mengambil benzodiazepin, kemudian dilakukan triangulasi data terhadap keputusan pengambilan resep. Hasil. Benzodiazepin banyak digunakan pada laki-laki sebanyak 364 orang (95%) dan pada kelompok usia 20-44 tahun (87%). Benzodiazepin yang paling banyak diresepkan adalah alprazolam (87.18%). Faktor dominan yang mempengaruhi pasien dalam mengambil resep benzodiazepin saja adalah faktor keyakinan dan kebiasaan pasien yaitu adanya perasaan cocok serta penggunaan jangka panjang, dan adanya faktor lain yaitu doctor shopping oleh beberapa pasien dengan maksud mendapatkan resep yang mengandung benzodiazepin. Sedangkan ketersediaan biaya, kesempatan konsultasi, sikap prescriber, kurangnya informasi tidak menjadi hal utama yang mempengaruhi keputusan pasien. Kesimpulan. Pengambilan benzodiazepin saja dari resep yang mengandung psikotropika memberikan petunjuk ke arah penyalahgunaan obat melalui permintaan resep ke dokter. Diperlukan kehati-hatian dari profesi pelayanan kesehatan.
Background. Based on Badan Narkotika Nasional (BNN) data on 2015, benzodiazepine is one of the most frequently abused drugs. Meanwhile, International Narcotics Control Boards (INCB) data on 2016, the most benzodiazepine that has been used in Indonesia are alprazolam, nitrazepam, clobazam dan clonazepam. High demands consumption of benzodiazepin inflicts some questions whether it was properly used for medical purpose or misused. Therefore, needs to be investigated whether prescription abused by patients. Objectives. This study was intended to identify factors that motivate patients in the selection of benzodiazepine only from whole prescribed medicines and the relationship with abused risks. Methods. This was non-experimental study, a case study design with descriptive analytic approach. Subject in this study were patient populations who have taken benzodiazepine prescription on July-September 2016. There were two steps on this study, the first step was psychotropic prescription compilation. The second step was depth interview to 40 patients who have choosen only benzodiazepin and based on the frequently of taken benzodiazepin prescription. This interview aimed to determine the factors that influence patients in decision of taking benzodiazepine. Qualitative data results were analyzed and categorized based on factors that influence patients, and afterwards perform triangulation data. Results. The biggest users of benzodiazepine were men 364 patients (95%) with age range 20-44 years old (87%). The most frequently prescription of benzodiazepine was alprazolam (87.18%). Factors that influence patients in decision of taking benzodiazepines were beliefs and patient habits. That factors were related with long terms used of benzodiazepine and doctors shopping. Meanwhile, available funds, short consulting time, prescriber attitudes, and lack of information are not become the main factors that influence patient decision in taking benzodiazepine. Conclusion. The decision of choosing benzodiazepine only, from whole prescribed medicines, it showed an indication of drug abuse through prescription. Health professionals should take this matter seriously.
Kata Kunci : alprazolam, doctor shopping, psikotropika, benzodiazepin, penyalahgunaan resep, alprazolam, doctor shopping, psychotropic, benzodiazepine, prescription abuse.