PERAN GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus Temminck, 1847) DALAM PERSEBARAN BIJI ( Seed Dispersal) DI KAWASAN SEKITAR TAMAN NASONAL BUKIT TIGAPULUH, JAMBI

IRVAN ADI, Dr. rer. silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Persebaran biji oleh satwa liar merupakan mekanisme yang penting untuk distribusi tumbuhan di alam. Sebagai penyebar biji, gajah Sumatera berpotensi untuk berperan dalam restorasi ekosistem. Gajah Sumatera di Provinsi Jambi hidup di luar kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan menkonsumsi berbagai macam tumbuhan dan buah-buahan yang berpotensi disebarkan oleh gajah. Penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi kotoran dan jenis-jenis biji yang disebarkan oleh gajah Sumatera di Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Lokasi penelitian ini terletak di kawasan sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh. Tepatnya di Desa Muara Sekalo dan Desa Suo-suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Muara Tebo, Provinsi Jambi. Total boli yang dikumpulkan dari areal hutan dan non-hutan selama bulan May-August 2016. Metode yang digunakan adalah selidik cepat untuk mengeoleksi data biji dan tumbuhan yang tumbuh. Plot vegetasi dibuat dengan ukuran 10x60m2 di lokasi penemuan sampel boli. Analisis uji beda sattistik dilakukan untuk mengetahui perbedaan karakteristik boli. Hanya dua jenis tumbuhan yang ditemukan dan berhasil diidentifikasi yaitu Padi (Oryza sativa) dari famili Gramineae sebanyak 17 individu (4,84%), Ara (Ficus vasculosa) dari famili Moraceae sebanyak 7 individu (1,99%) sedangkan untuk tumbuhan bawah yang belum teridentifikasi (sp-1 dan sp-2) masing-masing (0,28%) Distribusi spasial boli gajah Sumatera yang menumbuhkan tanaman semua ditemukan di lahan konsesi HTI. Karakteristik boli gajah Sumatera yang ditemukan pada areal hutan dan non-hutan memiliki perbedaan yang signifikan dengan hasil untuk parameter tinggi (p-value = 1.59e-06), diameter (p-value = 5.025e-14), bahan penyusun (p-value = 0.008389), dan substrat dasar (p-value 0.0002108).

Seed dispersal by an animal is an important mechanism in the distribution of plants in nature. As seed disperser, the Sumatran elephant plays potential roles to help ecosystem restoraration. The Sumatran elephant in Jambi province roams outside of the Bukittigapuluh national park and consume crops and various fruits which potentially also dispersed by the elephant.This study investigates the feces distribution and species of seeds dispersed by the Sumatran elephant in the surrounding area of Bukitbarisan Selatan National Park. This study was located in Muara Sekalo and Suo-suo Village, Sumay Subdistrict, Muara Tebo Regency, Jambi Province. In total 351 feces from the forest and non-forest habitat were collected during May-August 2016. A rapid assessment on the presence of seeds and seedling, feces composition was done in each feces. Vegetation plot 60 x 10 m2 was established in the feces location. Statistical comparison analysis was carried out on the feces characteristics. Only two species were identified to survive and grow in the old feces of the elephant which are white fig (Ficus vasculosa) from Moraceae family and rice (Oryza sativa) from Graminae family. Two unidentified herb species (sp-1 and sp-2) were also found. The rice was the most frequent seed found n the feces 17 feces (4,84%), while white fig only can be found in 7 feces (1,99%), one individual for each herb species (0,28%) of total obtained samples. The feces with seeds were distributed in the plantation forest. The statistical test result showed that there was significant difference on height parameter (p-value = 1.59e-06); diameter (p-value = 5.025e-14); composition (p-value = 0.008389); and basic substrate parameter (p-value =0.0002108)

Kata Kunci : Analisis feses, analisis vegetasi, persebaran biji, restorasi ekosistem, kawasan lindung;Feces Analysis, vegetation analysis, seed dispersal, ecosystem restoration, protected areas