ASSESSMENT OF KARYORRHEXIS FREQUENCY IN EXFOLIATED BUCCAL MUCOSA EPITHELIAL CELLS OF PETROL STATION WORKERS IN YOGYAKARTA

TANG, SZE MUN, Prof. Dr. drg. Regina TC. Tandelilin MSc.; drg. Tetiana Haniastuti M.Kes., Ph.D

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Paparan benzena dari bensin yang menguap memiliki risiko kesehatan bagi manusia, terutama pekerja stasiun pengisian bahan bakar melalui inhalasi fraksi-fraksi volatil bensin selama pengisian bahan bakar. Hal ini dapat memicu peningkatan anomali nukleus sebagai salah satu indikator kerusakan DNA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan bahan kimia derivatif bensin pada frekuensi karioreksis sel epitel mukosa bukal pada pekerja stasiun pengisian bahan bakar di Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari 15 pekerja stasiun pengisian bahan bakar dan 15 orang sebagai kelompok kontrol dengan rentang usia dari 20 hingga 55 tahun. Swab bukal diambil dari rongga mulut dengan cytobrush dan diulaskan ke atas permukaan kaca obyek preparat sitologi. Spesimen kemudian diwarnai dengan pewarna Papanicolaou, selanjutnya dianalisis untuk melihat adanya anomali dari nukleus. Frekuensi karioreksis per 1000 sel dihitung dengan menggunakan mikroskop cahaya. Selanjutnya data dilakukan analisis statistik menggunakan uji T independent (p <0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan frekuensi karioreksis sel epitel bukal pada pekerja stasiun pengisian bahan bakar dan kelompok kontrol (P <0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah paparan senyawa derivatif bensin seperti benzena meningkatkan frekuensi karioreksis di mukosa sel epitel bukal pada pekerja stasiun pengisian bahan bakar di Yogyakarta.

Benzene exposure from petrol vapor possesses health risk to humans, particularly petrol station workers through inhalation of the volatile fractions of petrol during vehicles refueling. This may trigger an increase in nuclear anomalies and lead to DNA damage evidences. The aim of this study was to determine the effect of occupational exposure to harmful chemical substances in petrol derivatives on the karyorrhexis frequency of buccal mucosa epithelial cells of petrol station workers in Yogyakarta. A total of 15 petrol station workers and 15 control subjects in the age group of 20 to 55 years were recruited. Buccal smears were collected from oral cavity with cytobrush and smeared into slides. Afterward, these specimens were stained with Papanicolaou staining kit and then analyzed for nuclear anomalies. Karyorrhexis frequency was recorded as per 1000 of cells counted using light microscope and then statistically analyzed using independent T- test (p< 0.05). The result revealed that karyorrhexis frequency of exfoliated buccal mucosa epithelial cells across the control subjects and petrol station workers where statistically highly significant (p< 0.05). This research concluded that exposure of petrol derivatives such as benzene increases the karyorrhexis frequency of exfoliated buccal mucosa epithelial cells on petrol station workers in Yogyakarta.

Kata Kunci : Petrol station workers, Occupational exposure, Karyorrhexis, Exfoliated buccal mucosa epithelial cells.