Laporkan Masalah

Aplikasi Penginderaan Jauh dan SIG untuk Pemodelan Sedimentasi Muara Kali Porong sebagai Dampak Lumpur Lapindo, Sidoarjo

ANDIKA PUTRI F, Dr. Sudaryatno, M.Si.

2017 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Semburan lumpur Lapindo yang terjadi sejak bulan Mei 2006 di Porong, Sidoarjo menimbulkan berbagai permasalahan pelik. Salah satu akibatnya adalah perubahan yang terjadi di muara Kali Porong. Muara Kali Porong mengalami perubahan morfologi yang drastis sejak tahun 2000-2016. Penambahan wilayah daratan dan terbentuknya delta baru menjadi fenomena yang menarik dikaji menggunakan citra penginderaan jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran dan konsentrasi sedimen, serta perubahan wilayah daratan di muara Kali Porong antara sebelum dan sesudah terjadinya lumpur Sidoarjo. Citra Landsat 5 TM tahun 2000, Landsat 7 ETM+ tahun 2006 dan 2010, serta Landsat 8 OLI/TIRS tahun 2016 digunakan untuk mengamati perubahan yang terjadi di muara Kali Porong. Nilai konsentrasi sedimen (SSC) aktual diperoleh dari data lapangan, sedangkan nilai SSC yang lain diperoleh dari model regresi antar nilai piksel citra. Saluran yang digunakan ialah saluran biru, hijau, inframerah dekat, rasio band Doxaran, rasio band NDSSI, dan rasio band merah/inframerah dekat (RIR). Model dipilih berdasarkan nilai korelasi tertinggi. Uji akurasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian RMSE. Model algoritma Doxaran digunakan sebagai acuan klasifikasi nilai SSC dengan RMSE sebesar 18,27. Kedinamisan objek dan ketepatan algoritma menjadi faktor paling berpengaruh yang harus dipertimbangkan dalam menghitung nilai SSC. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa muara Kali Porong mengalami perubahan luas daratan yang tinggi pada tahun 2000-2016. Tahun 2000-2006 luasan daratan muara Kali Porong bertambah 149,4 Ha, tahun 2006-2010 bertambah 93,79 Ha, dan tahun 2010-2016 bertambah 100,24 Ha. Penambahan ini sebagian besar terjadi karena adanya perubahan penggunaan lahan pada sub-DAS, adanya masukan lumpur Lapindo, serta adanya aktivitas manusia dalam upaya pengembangan delta baru yang disebut sebagai Pulau Sarinah.

Lapindo mudflow that occurred since May 2006, in Porong, Sidoarjo raises thorny issues. One of the consequences is the changes that occur in the estuary of Kali Porong. The estuary morphology of Kali Porong changes drastically since 2000-2016. The addition of the area of land and the formation of a new delta become an interesting phenomenon examined using remotely sensed imagery. The purpose of this research is to know the distribution and concentration of sediments, as well as changes of area of land at the estuary of Kali Porong before and after the occurrence of Sidoarjo mudflow. Images of Landsat 5 TM 2000, Landsat 7 ETM+ 2006 and 2010, and Landsat 8 OLI/TIRS 2016 used to observe changes that occurs at the estuary of Kali Porong. Sediment concentration values (SSC) actual data obtained from the field, while the other SSC value is retrieved from the regression model between the value of the pixel image. Image bands that used in this process are blue, green, near infrared, Doxaran ratio, NDSSI ratio, and ratio band red/near infrared (RIR). The model is selected based on the highest correlation value. Accuracy assessment performed using RMSE methods. Doxaran algorithm is used as a reference to classify SSC value with an RMSE of 18.27. The dynamic of object and the algorithm precision became the most influential factor that must be considered in calculating the value of the SSC. According to the results showed that the mainland in Porong estuary changes rapidly. In 2000-2006 the mainland area of Kali Porong estuary increased 149.4 Ha, in 2006-2010 increased 93.79 Ha, while in 2010-2016 increases 100.24 Ha. The addition of this mostly occurs due to land use change in the sub-watershed, the input as well as the presence of Lapindo mudflow, also human activity in the new delta development effort known as the Sarinah Island.

Kata Kunci : Sedimen, muara, Kali Porong, Landsat, Lapindo

  1. S1-2017-333928-abstract.pdf  
  2. S1-2017-333928-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-333928-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-333928-title.pdf