PEMETAAN PERSEBARAN TANAH ADAT (STUDI KASUS KECAMATAN BULELENG, KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI)
AJENG HENING TYAS WULANSARI, Ir. Untung Rahardjo, M.T
2017 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESIKeberadaan tanah sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanah merupakan media pemenuh kebutuhan hidup manusia, dan aktifitas keseharian manusia pada umumnya dilakukan di atas tanah. Tanah dan kehidupan manusia memiliki hubungan yang saling berkaitan. Banyak permasalahan mengenai tanah, salah satunya mengenai tanah adat. Keberadaan tanah adat di Bali merupakan aset sosial, ekonomi, identitas dari desa adat yang harus dijaga dan dipertahankan. Pemetaan persebaran tanah adat merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui keberadaan tanah adat di Bali, khususnya di Kecamatan Buleleng. Kegiatan pemetaan tanah adat ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam inventarisasi tanah adat dan digunakan sebagai referensi dalam mengambil keputusan. Sumber data yang digunakan dalam pembuatan peta ini terdapat beberapa data, yaitu Peta Blok Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan citra resolusi tinggi Kabupaten Buleleng yang diperoleh dari BPN Buleleng, sketsa tanah adat yang diperoleh dari parisipasi partisipasi narasumber, dalam hal ini narasumber berasal dari pejabat/aparat di Kelurahan/Desa Adat. Proses editing data dilakukan menggunakan perangkat lunak AutoCAD 2009 dan untuk proses pengolahan data, interpretasi citra dan proses layout peta menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.2.2. Keberadaan tanah adat di Buleleng dan Bali telah ada sejak masa kerajaan hindu di Bali. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemetaan menunjukkan bahwa terdapat tanah adat di daerah penelitian. Tanah adat yang ada mayoritas berupa tanah ayahan desa yang digunakan sebagai pemukiman masyarakat dan persebarannya berada disekitar pura desa. Jenis penggunaan tanah adat yang lain digunakan untuk tempat peribadatan, pasar dan makam.
The existence of land is very important in human life. Land is a media for fulfilling the needs of human life, and people's daily activities in general do on the ground. Land and human life have a relationship interrelated. Many problem about land, one of the customary land. The existence of customary land in Bali is an asset of social, economic, identity of villages must be protected and preserved. Mapping the distribution of customary land is an activity carried out to determine the existence of customary land in Bali, especially in district of Buleleng. Activity mapping of customary land is expected to help the government in the inventory of customary land and used as a reference in making decisions. Source of data used in the manufacture of this map uses some data, from Block Map Land and Building Tax (PBB) and image of Buleleng obtained from BPN Buleleng, sketch customary land from participation of persons, in this case the informant comes from officials / officers in the Village / Village People in Bali. The process of data editing using software AutoCAD 2009 and for data processing, image interpretation and the layout process maps using software ArcGIS 10.2.2. The existence of customary land in Buleleng and Bali has existed since the time of the Hindu kingdom in Bali. The results of the mapping exercise shows that there are customary land inthe study area. The majority of existing customary land in the form of ayahan land used as a residental and spreading of customary land around the temple. Type the useof customary land the other is used for worship, markets and tombs.
Kata Kunci : pemetaan, tanah adat, persebaran tanah adat