Pengaruh Kompos Bungkil Nyamplung Terhadap Pertumbuhan Dan Serapan K jagung Pada Inceptisol, Sleman
LORIDA NOVITASARI, Dr. Ir. Eko Hanudin, M.S. ; Eritrina Windyariani, S.Hut., M.Sc
2017 | Skripsi | S1 ILMU TANAHPenelitian ini bertujuan mengetahui karakter kimia pupuk organik dari bungkil pohon di daerah pesisir yang diberi beberapa jenis pembenah terhadap pertumbuhan dan serapan kalium pada jagung di Tanah muda Sleman. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum tanam dan masa pertumbuhan tanaman maksimum. Kandungan Kalium total tanah dianalisis menggunakan metode destruksi basah dengan asam nitrat dan asam oksigen tinggi dan Kalium total jaringan tanaman dianalisis menggunakan metode destruksi basah dengan asam sulfat dan asam peroksida. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jenis pembenah tidak memberikan pengaruh beda nyata terhadap kualitas kompos berupa suhu kompos, derajat keasaman, karbon organik, kadar Nitrogen total, rasio karbon/Nitrogen, kadar Fosfor total dan kadar Kalium total. Pemberian pembenah memberikan pengaruh terhadap serapan hara kalium dibandingkan dengan perlakuan kontrol tanah dan kontrol kompos. Pada perlakuan limbah perut sapi sebesar 26,23 miligram/tanaman untuk tajuk dan 5,21 miligram/tanaman untuk akar dengan bakteri fermentasi#1. Untuk kontrol tanah 13,73 untuk tajuk dan 1,74 untuk akar. Kontrol Kompos 4,78 miligram/tanaman untuk tajuk dan 0,78 untuk akar.
The objective of this research was to determine the characteristic of organic fertilizer from waste Nyamplung which added by kinds of starter to the growth and potassium uptake of corn in Inceptisol Sleman. Samples were taken at 2 times consisted of before planting and vegetative phase. Total K content of soil were analyzed using wet digestion with nitric and perchloric acid and K total plant tissue were analyzed using wet digestion with sulfuric acid and peroxide acid. The results showed that there were no significant effect of the starter on the quality of compost such as temperature, pH, C-organic, total N content, C/N ratio, P total and K total. On the other hand, the starter have affected on the potassium uptake than control treatment of soil and compost. The effect of cow rumen and Gb#1 treatments showed 26.23 mg/plants poster and 5.21 mg/plants root, respectively. Moreover for control treatment of soil there were 13.73 mg/plants poster and 1.74 mg/plants root. Compost control were 4.78 mg/plants poster and 0.78 mg/plants root. Keywords : organic fertilizer, corn, K uptake
Kata Kunci : Kata kunci : Pupuk Organik, Jagung, Serapan K