HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN PROFESIONALISME PADA RESIDEN PPDS I THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
Budi Santosa, Dr. dr. Carla Raymondalexas Marchira, Sp.KJ(K).; Dr. Dra. Sumarni P, MSi.
2017 | Tesis-Spesialis | S2 PsikiatriLatar Belakang Tujuan utama pendidikan dokter spesialis adalah untuk menghasilkan lulusan dokter spesialis yang profesional. Profesionalisme seorang dokter mencakup pengetahuan ilmiah, keterampilan klinis, dan pengembangan moral. Penekanan pendidikan profesionalisme selama masa pendidikan dokter spesialis menjadi semakin penting seiring dengan adanya tuntutan malpraktek dan medical error. Oleh sebab itu diperlukan metode evaluasi profesionalisme selama pendidikan dokter spesialis. Kecemasan merupakan faktor psikopatologi yang dapat mempengaruhi kinerja dan profesionalisme. Sedangkan perubahan nomenklatur Departemen THT menjadi THT-KL (Telinga Hidung Tenggorok - Bedah Kepala Leher) menuntut kinerja yang lebih profesional. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara kecemasan dengan profesionalisme pada residen PPDS I THT-KL Fakultas Kedokteran UGM. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh residen PPDS I THT-KL FK UGM yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi (n=39). Profesionalisme residen diukur dengan Inventori Penilaian Profesionalisme Residen. Gejala kecemasan dinilai dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hipotesis diuji dengan Fisher Exact Test dan Contingency Coeficient . Tingkat kemaknaan ditetapkan pada p <0.05. Stresor yang mempengaruhi kecemasan diidentifikasi melalui panduan wawancara semi terstruktur oleh klinisi (rater) penelitian. Hasil Hasil uji Fisher Exact Test antara kecemasan dengan profesionalisme p=1, uji Contingency Coeficient (CC)=0,018 Kesimpulan Tidak ada hubungan antara kecemasan dengan profesionalisme pada residen Departemen Ilmu THT-KL Fakultas Kedokteran UGM.
Background The main objective of specialist training is to produce professional specialist. Medical professionalism comprised of scientific knowledge, clinical skills, and moral development. The emphasis on professionalism during specialist training is becoming more and more important in recent days as the number of law suits for malpractices and medical errors are rapidly growing. A method to evaluate professionalism during specialist training is required. Anxiety is a psychopathology factor that can affect the performance and professionalism. Meanwhile the nomenclature changes from Departement of ENT into ENT- HNS (Ear Nose Throat- Head and Neck Surgery) demanding a more professional performance. Aims The objective of this study is to examine the association between anxiety and professionalism on residents from Department of ENT-HNS, Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada. Methods This study is a descriptive analytic study with a cross sectional design. The subjects of this study are residents from Department of ENT fulfilling inclusion and exclusion criteria (n=39). Professionalism resident is measured with professionalism Resident Assessment Inventory. Anxiety symptoms assessed by the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The hypothesis was tested with Fisher Exact Test and Contingency Coeficient test . The level of significance set at P <0.05. Stessors that influence anxiety is identified through semi-structured interviews by the research clinician (rater). Results The results of Fisher Exact Test between anxiety with professionalism p = 1, Contingency Coeficient Test = 0,018 Conclusion No significant association between anxiety and professionalism in residents of the ENT-HNS Department, Medical Faculty, UGM.
Kata Kunci : profesionalisme, kecemasan, residen, professionalism, anxiety, resident on training