ANALISIS KETAHANAN RAMBAT RETAK FATIK MATERIAL 316L DI LINGKUNGAN UDARA DAN CAIRAN INFUS
ADITYA RIZKIAWAN, Dr. Eng. Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng.
2017 | Skripsi | S1 TEKNIK MESINStainless steel 316L telah banyak digunakan sebagai material dalam pembuatan implan tulang. Sifat-sifat yang dimiliki oleh material tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai biomaterial, tetapi diperlukan adanya peningkatan sifat mekanis yang dimiliki oleh material tersebut agar dapat berfungsi secara maksimal dan lebih baik lagi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan ketahanan rambat retak fatik yang dimiliki oleh material 316L akibat adanya beban berulang pada tiga kondisi perlakuan khusus yang berbeda yaitu pada Udara terbuka, dicelupkan ke dalam cairan infus dan yang terakhir diberi perlakuan khusus berupa shot peening kemudian dicelupkan ke dalam cairan infus bersamaan dengan dilakukannya uji ketahanan rambat retak fatik. Perlakuan shot peening dilakukan pada permukaan raw material 316L dengan waktu 5 menit, serta menggunakan steel ball dengan ukuran diameter 0,6 mm. Nilai kekerasan steel ball 40-50 HRc, tekanan compressor 7 bar, diameter nozzle 5 mm, dan jarak antara nozzle dengan spesimen 10 cm. Spesimen hasil perlakuan selanjutnya diuji ketahanan rambat retak fatik. Perambatan retak fatik yang paling tinggi ditunjukkan pada pengujian yang dilakukan di udara terbuka, dengan nilai n = 3,6149. Untuk pengujian yang dilakukan di dalam cairan infus memiliki nilai n = 3,0594. Semakin besar harga konstanta n, maka semakin cepat retak merambat. Dengan kata lain, material uji yang memiliki harga n lebih besar maka material tersebut memiliki laju perambatan retak yang lebih cepat.
Stainless steel 316 L has been widely used as a material in bone implant. The characteristics of this material have fulfilled the requirements of a biomaterial, but there needs to be an improvement to its mechanical characteristics for a better and maximized function. This research is conducted to determine the resistance of material 316 L to fatigue crack propagation due to continuous load on 3 specific treatment which are, open environment, soaked in IV fluid, and with specific treatment called shot peening, and then soaked in IV fluids alongside fatigue crack propagation test. Shot peening treatment was done on the surface of the raw material 316L within 5 minutes. With make use of steel ball with dimensions 0,6 mm in diameter. Steel ball hardness value 40-50 HRc, compressor pressure 7 bar, nozzle diameter 5 mm, and distance between nozzle and speciment 10 cm. And then this spesifically treated speciment was tested in its resistance to fatigue crack propagation. Results of the research shows that Open environment test has highest fatigue crack propagation with values of n = 3,6149. IV fluids test has value of n = 3,0594. The bigger n values, the faster crack propagation happen. In other words, materials with bigger n values has faster crack propagation characteristics.
Kata Kunci : stainless steel 316L, uji rambat retak fatik
