PENGENDALIAN PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzae) PADA PADI DENGAN Bacillus subtilis

LUKMAN ADICAHYO, Dr. Tri Joko, S.P., M.Sc. ; Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D. ; Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc.

2016 | Skripsi | S1 ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

Penyakit blas (Pyricularia oryzae) merupakan penyakit penting pada tanaman padi yang dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penyakit blas dan tanaman padi yang diperlakukan dengan Bacillus subtilis. Dua pengujian dilakukan secara in vitro di dalam laboratorium. Uji yang pertama yaitu uji oposisi langsung dilakukan dengan menumbuhkan Pyricularia oryzae dan B. subtilis dalam satu cawan petri kemudian dilihat antagonisme yang terjadi. Pengujian kedua yaitu uji co-culture dilakukan dengan menumbuhkan P. oryzae di atas media PDA dan agar air yang berisi suspensi B. subtilis secara double layer. Terdapat tiga kerapatan agar air dengan suspensi B. subtilis yang digunakan yaitu 104 CFU/ml, 106 CFU/ml, 108 CFU/ml. Observasi di lapangan dilakukan dengan mengamati intensitas penyakit dan perkembangan agronomis tanaman padi. Hasil pada pengujian oposisi langsung menunjukkan bahwa isolat B. subtilis mampu menekan perkembangan P. oryzae sebesar 55,56 %. Hasil pada pengujian co-culture menunjukan bahwa antar perlakuan dari tiga kerapatan B. subtilis yang digunakan tidak menunjukan adanya beda nyata. Namun menunjukan beda nyata ketika tiga perlakuan tersebut dibandingankan dengan kontrol. Pengamatan di lapangan menunjukan tanaman padi cenderung mempunyai intensitas penyakit blas yang lebih rendah dan tumbuh lebih baik ketika menggunakan B. subtilis. Penelitian ini menunjukan bahwa B. subtilis mampu menekan perkembangan penyakit blas pada tanaman padi.

Rice blast disease (Pyricularia oryzae) is an important disease that can lead big impact. This research aimed to determine the development of blast disease and rice plants treated by Bacillus subtilis. Two in vitro experiments were tested in the laboratory. The first test was a direct opposition test made by growing Pyricularia oryzae and Bacillus subtilis in one petri dish. The second test was co-culture test made by growing Pyricularia oryzae on the double layer media that consist of PDA and agar containing of Bacillus subtilis suspension. There were three densities of Bacillus subtilis which were, 104 CFU/ml, 106 CFU/ml, and 108 CFU/ml. The field observation was conducted to observe the intensity of disease and agronomist development of rice plant. Result of direct opposition test showed that isolate of Bacillus subtilis was able to suppress the development of Pyricularia oryzae by 55,56 %. Result of co-culture test showed that between three densities treatment of Bacillus subtilis was not significantly different but they were different from control. Result of observation in the field showed that rice plant tended to have low intensity of rice blast disease and grew better after Bacillus subtilis application. This research suggested that Bacillus subtilis was able to be used as biological agent to suppress the development of rice blast disease.

Kata Kunci : antagonisme, Bacillus subtilis, penekanan, penyakit blas, Pyricularia oryzae / antagonism, Bacillus subtilis, Pyricularia oryzae, rice blast disease, suppressing