Subrogasi Sebagian terhadap Kedudukan dan Hak Tagih Pihak Ketiga kepada Debitor dalam Kepailitan (Studi Komparasi Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 51/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 06 K/N/2005)
DEWI AISYAH, Prof. Dr. Tata Wijayanta, S. H., M. Hum.
2017 | Skripsi | S1 ILMU HUKUMPenulisan hukum ini secara objektif bertujuan untuk mengetahui alasan perbedaan pertimbangan hukum dalam Putusan Pengadilan Niaga Nomor 51/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst dengan pertimbangan hukum dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 06 K/N/2005 berkaitan dengan penjualan piutang dan akibat hukum Putusan Mahkamah Agung Nomor 06 K/N/2005 yang membatalkan Putusan Pengadilan Niaga 51/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst. Kemudian secara subjektif, penulisan hukum ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Penulisan hukum ini menggunakan penelitian bersifat yuridis normatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui metode dokumentasi dengan alat studi pustaka. Metode analisis terhadap hasil penelitian ini adalah kualitatif dengan cara berfikir deduktif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh dua kesimpulan. Pertama, Pengadilan Niaga hanya fokus pada suatu alat bukti sehingga menyatakan penjualan sebagian piutang telah memenuhi syarat cessie, padahal apabila melihat pada alat bukti tersebut, terdapat syarat cessie yang tidak dipenuhi, sehingga Putusan Pengadilan Niaga ini diperbaiki dalam Putusan Mahkamah Agung yang menyatakan penjualan sebagian piutang yang terjadi tersebut merupakan subrogasi. Kedua, akibat hukum Putusan Mahkamah Agung yang membatalkan Putusan Pailit Pengadilan Niaga adalah demi hukum status hukum Debitor tidak lagi berada dalam keadaan pailit, namun akibat hukum seandainya pihak ketiga berkedudukan sebagai kreditor maka Putusan Mahkamah Agung akan menguatkan Putusan Pengadilan Niaga dengan pertimbangan hukum yang berbeda mengenai penjualan sebagian piutang, sehingga Debitor tetap berada dalam keadaan pailit.
This legal thesis have purpose that objectively to know the reason of difference legal consideration on Commercial Court on District Court Of Central Jakarta Number 51/Pailit/2004/Pn.Niaga.Jkt.Pst decision and Supreme Court Number 06 K/N/2005 decision about sale of receivables and legal consequent Supreme Court Number 06 K/N/2005 decision that cancelled Commercial Court On District Court Of Central Jakarta Number 51/Pailit/2004/Pn.Niaga.Jkt.Pst decision. Subjectively, this legal thesis have purpose is to fulfill conditions for getting bachelor of law title degree in Faculty of Law Universitas Gadjah Mada. This legal thesis is using an juridis normative research. The kind of data that used is secondary data which is obtained through documentation method with study document. Analysis method for the research result is qualitative method by deductive reasoning. Based on research result show that this legal writing have two conclusions. Firstly, Commercial Court focused on an evidence, so Commercial Court explained sale of receivable partially have fulfilled cessie terms, actually if we see at that evidence, there is an cessie term that not be fulfilled, so Commercial Court decision fixed by Supreme Court who explained that sale of receivable partially in this case is subrogation. Secondly, the legal consequent of Supreme Court decision that cancelled Commercial Court decision is the legal status of Debtor is not in bankcrupty, but the legal consequent if the third party position as a creditor, so Supreme Court decision will affirm Commercial Court decision with different legal consideration about sale of receivable partially, which actual sale of receivable partially that happened is partial subrogation, not cessie, so Debtor is on bankcrupty.
Kata Kunci : Subrogasi Sebagian, Hak Tagih, Kepailitan