KOMUNITAS BURUNG DIURNAL DI TEMPAT PEMAKAMAN UMUM DI KOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LAELATUL BADRIAH , Drs. Bambang Agus Suripto, M.S., M.Sc.
2017 | Skripsi | S1 BIOLOGIRuang Terbuka Hijau di Kota Yogyakarta keberadaannya semakin berkurang akibat meningkatnya pembangunan infrastruktur kota. Pemakaman merupakan salah satu bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berperan penting sebagai penghasil oksigen, penyimpan air tanah, dan sebagai habitat satwa liar misalnya burung. Penelitian tentang keanekaragaman burung di pemakaman pernah dilakukan di tiga Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Bogor, namun penelitian serupa belum pernah dilakukan di wilayah Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni dan September 2016 dengan sampel 20 TPU di 9 Kecamatan Kota Yogyakarta, metode yang digunakan yaitu, IPA (Indices Ponctuels d'Abondence), identifikasi burung menggunakan buku panduan lapangan Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali serta pengambilan data vegetasi dengan metode quadrat plot sampling. Berdasarkan penelitian ini ditemukan sebanyak 22 spesies dari 14 familia, dengan nilai indeks keanekaragaman Shanon-Wiener rendah H=1.99. Status keterancaman untuk semua burung yang ditemukan menurut IUCN termasuk ke dalam Least Concern (LC), dan status perlindungan menurut PP No.7 Tahun 1999 terdapat 3 jenis burung yang dilindungi yaitu burung-madu sriganti (Nectarinia jugularis), cekakak jawa (Halcyon cyanoventris) dan cekakak sungai (Todirhmapus chloris). Komposisi burung berdasarkan tipe pakan dengan 3 nilai tertinggi graminivora 42.52%, insektivora 28.65%, dan omnivora 18.01%. Kemudian jenis tumbuhan yang ditemukan sebanyak 44 jenis dalam 23 familia, dengan tiga jenis yang paling umum diantaranya Kamboja (Plumeria alba), Puring (Codiaeum variegatum), dan Nagasari (Mesua ferrea) dengan nilai indeks keanekaragaman di tingkat sedang H = 2.5. Analisis regresi korelasi menunjukkan korelasi positif antara jumlah individu burung vs individu pohon, jumlah jenis burung vs jumlah jenis pohon dan jumlah jenis burung vs luas makam dengan hubungan sangat lemah. Burung menggunakan makam sebagai tempat bersarang, mencari makan, dan bertengger.
Green open space in the city of Yogyakarta existence is diminishing due to the increasing development of urban infrastructure. Cemetery is one part of the green space that has an important role, namely as a producer of oxygen, soil water storage, and as a habitat for wildlife such as birds. Research on bird diversity in the cemetery in three Public Cemetery in Bogor, but similar studies have not been done in the city of Yogyakarta. This research of birds communities in Yogyakarta City was done in May-June and September 2016 with a sample of 20 public cemeteries in 9 sub-districts of Yogyakarta, using IPA (Indices Ponctuels d'Abondence) and indentification of birds using field guide Sumatra, Borneo, Java, and Bali, the type of bird feed and data retrieval vegetation plot quadrat sampling method. Based on this study found as many as 22 species belonging to 14 familia, with the value of diversity index Shannon-Wiener Low H = 1.99. Threatened status according to IUCN included in the Least Concern (LC), as well as the protection status of PP No.7 of 1999, there are 3 types of protected birds are Nectarinia jugularis, Halycon cyanoventris and Todirhmapus chloris. The composition of birds by type of feed to the third highest value graminivora 42.52%, 28.65% insectivores and omnivores 18.01%. Then the plant species found as many as 44 species in 23 familia, with the three most common types of which Plumeria alba, Codiaeum variegatum, and Mesua ferrea. with the Diversity Index value at a moderate level (H = 2.5). Regression analysis showed positive correlation between the total of individual birds vs individual trees, total of bird species vs total of tree species and total of birds species vs the area of cemetery with a very weak relationship. Bird used the cemetery for nesting site, to provide food, and perching.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Tempat Pemakaman Umum, Keanekaragaman Burung, Vegetasi, Kota Yogyakarta