PENGARUH KONSENTRASI INFUSA DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP JUMLAH KOLONI Candida albicans (Kajian in vitro)

TRIYANI, drg. Ruslin, M.Kes., Ph.D.; drg. Mayu Winnie Rachmawati, M.Sc., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN GIGI

Candida albicans adalah mikroorganisme normal dalam rongga mulut. Faktor risiko terjadinya peningkatan kolonisasi Candida albicans adalah penggunaan protesa, perubahan jaringan epitel pada terapi radiasi atau pengobatan antikanker, kelainan endokrin pada pasien diabetes, dan gangguan immunitas karena infeksi HIV. Infusa daun kersen mengandung saponin, tanin, dan flavonoid yang mempunyai aktivitas sebagai antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi infusa daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap jumlah koloni Candida albicans. Metode penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental laboratoris. Suspensi Candida albicans dimasukkan ke dalam 5 kelompok larutan dan dikontakkan selama 5 menit dengan lima kali pengulangan. Penanaman dilakukan pada media Sabouraud Dextrosa Agar, inkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam dan dilakukan penghitungan jumlah koloni jamur. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan uji Post-Hoc Mann Whitney. Uji Kruskal-Wallis diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh konsentrasi infusa daun kersen terhadap jumlah koloni Candida albicans. Uji Post-Hoc Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif dan kelompok konsentrasi infusa daun kersen 10%, 20%, dan 40%. Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kosentrasi infusa daun kersen 10%, 20%, dan 40%. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok konsentrasi infusa daun kersen 10%, 20%, dan 40%. Kesimpulan penelitian ini adalah konsentrasi infusa daun kersen (Muntingia calabura L.) berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni Candida albicans dan konsentrasi 20% merupakan konsentrasi terbaik.

Candida albicans is a normal microorganisms in the oral cavity. Risk factors for colonization increased of the Candida albicans was the use of prostheses, changed in epithelial tissue due to radiation therapy or anticancer treatment, endocrine disorders in patients with diabetes, and impaired immunity due to HIV infection. Cherry leaves infusion contain saponins, tannins and flavonoids that have activity as an antifungal. The purpose of this study was to determine the affect of the concentration of cherry leaves infusion (Muntingia calabura L.) to the number of Candida albicans colonies. Method of this study used an experimental research laboratory. Candida albicans suspension was put into 5 groups of solutions and contacted for 5 minutes with five repetitions. Sabouraud Dextrosa Agar was used for germination on 37�°C 48 hours incubation. Formed fungi were counted for the datas. Data was analized using Kruskal-Wallis and Mann-Whitney Post-Hoc test. Kruskal-Wallis test showed the value p=0.001 (p<0.05), suggesting that H0 rejected, which means there were affect of the concentration of cherry leaves infusion (Muntingia calabura L.) to the number of Candida albicans colonies. Post-Hoc test Mann Whitney showed that there was a significant difference between the negative control group with the positive control group and the group cherry leaves infusion concentration of 10%, 20% and 40%. There are significant differences between the positive control group with a group of cherry leaves infusion concentration of 10%, 20% and 40%. There were no significant differences between groups cherry leaves infusion concentration of 10%, 20% and 40%. It is concluded that the concentration of cherry leaves infusion (Muntingia calabura L.) affect to reducing the number of Candida albicans colonies and a concentration of 20% is the most good.

Kata Kunci : infusa daun kersen, Muntingia calabura L., Candida albicans/ Candida albicans, cherry leaves infusion, Muntingia calabura L.