FAKTA KEMANUSIAAN DALAM CERITA BERSAMBUNG MANDHOR PASAR TANDHASRIDANA KARYA SUHINDRIYO Analisis Strukturalisme Genetik Lucien Goldmann
WAHYU PRASETYO, R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A.
2017 | Skripsi | S1 SASTRA NUSANTARAPenelitian ini menggunakan cerita bersambung Mandhor Pasar Tandhasridana karya Suhindriyo sebagai objek material dan strukturalisme genetik sebagai teorinya. Mandhor Pasar Tandhasridana merupakan salah satu cerita bersambung karangan Suhindriyo yang dimuat dalam majalah berbahasa Jawa Djaka Lodang. Dalam cerita bersambung ini terkandung nilai-nilai budaya, sosial, dan sejarah yang dapat diungkapkan melalui fakta kemanusiaan yang terwujud dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan tokoh. Sebelum mengungkap fakta kemanusiaan, terlebih dahulu dilakukan penelitian terhadap struktur cerita bersambung Mandhor Pasar Tandhasridana yang meliputi alur, latar, penokohan dan tema. Tema cerita didukung oleh unsur lainnya yaitu alur, latar, dan penokohan sehingga mampu menampilkan masalah sosial dan nilai kemanusiaan yang terjadi di Dusun Pajang pada masa sekitar tahun 1965. Tiga fakta kemanusiaan dijabarkan dalam penelitian ini, yakni fakta kemanusiaan kreasi kultural, fakta kemanusiaan aktivitas sosial, dan fakta kemanusiaan aktivitas politik. Fakta kemanusiaan kreasi kultural menjelaskan karakteristik budaya yang ditemukan terkait dengan kehidupan masyarakat Jawa. Fakta kemanusiaan aktivitas sosial menjelaskan karakter kehidupan sosial yang terdapat di dalam cerita. Fakta kemanusiaan aktivitas politik adalah gambaran peristiwa gejolak Partai Komunis Indonesia sekitar tahun 1965 yang digunakan sebagai latar cerita. Setelah mengetahui fakta kemanusiaan, dapat diketahui pandangan dunia pengarang dengan diungkapkannya riwayat hidup Suhindriyo serta keterkaitannya dengan kepengarangan cerita bersambung Mandhor Pasar Tandhasridana. Dilihat dari pandangan dunia pengarang, Suhindriyo mempunyai ideologi humanistik. Pandangan dunia tersebut diusung oleh salah satu tokoh cerita dalam cerita bersambung, yaitu Rudita. Rudita adalah tokoh yang merepresentasikan diri sebagai Suhindriyo.
This study uses serialize Mandhor Pasar Tandhasridana by Suhindriyo as a material object and genetic structuralism theory as formal object. Mandhor Pasar Tandhasridana is one of the Suhindriyo’s running story published in the Javanese Language magazine Djaka Lodang. In this running story contains the values of cultural, social, and history that expressed through humanitarian fact realized by character activities. To uncover the humanity truth, running story structure of Mandhor Pasar Tandhasridana first be assessed to determine the plot, setting, characterization, and theme. Story themes supported by other elements such as groove, background, and the characterizations that are capable to present social issues and humanitarian values occurred at the Dusun Pajang during 1965. Three humanitarian facts described in this study are cultural creations humanity fact, social activity humanity fact, and political activity humanity facts. Cultural creations humanity fact describes the cultural characteristics found associated with the Java community life. Social activity humanity fact describes the social life characteristics contained in the story. Political activity humanity facts is the image of the Indonesian Communist Party turbulent events in 1965, which used as the background story. After learning the humanity facts, the world view of the author known by revealing Suhindriyo life history and his association with running story Mandhor Pasar Tandhasridana. Humanistic view taken by the author. The worldview carried by one of the running story character, Rudita. Rudita is a character that represents Suhindriyo.
Kata Kunci : Cerita bersambung, Strukturalisme genetik, Fakta kemanusiaan, Pandangan dunia