Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah menggunakan Analisis Tidak Langsung berdasarkan SNI 13-7124-2005 Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah
DESVERY BUDI YANDRA, Dr. Agung Setianto, S.T., M.Si
2017 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGIKecamatan Karangkobar merupakan kawasan yang didominasi oleh morfologi berbukit-bukit dengan tatanan geologi dan kemiringan lereng yang sangat bervariasi. Salah satu potensi bencana geologi yang sering terjadi di wilayah ini adalah gerakan tanah. Peristiwa gerakan tanah menyebabkan korban jiwa dan kerugian materi yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran zona kerentanan gerakan tanah daerah penelitian sebagai pedoman dalam pencegahan dan penanggulangan bencana terutama bagi pemerintah daerah. Teknik penginderaan jauh ,sistem informasi dan survei lapangan digunakan untuk memetakan daerah yang terkena dampak gerakan tanah melalui pendekatan statistik. Peta sebaran gerakan tanah skala 1:25.00 didapatkan melalui interpretasi citra DEM dan landsat dengan mendeliniasi daerah rentan gerakan tanah lalu. Survei lapangan dilakukan guna mendukung validitas peta sebaran gerakan tanah sebagai tahap verifikasi. Analisis tumpang tindih peta sebaran gerakan tanah terhadap parameter geologi, kemiringan lereng, densitas kelurusan dan tata guna lahan dihasilkan menggunakan perangkat sistem informasi geografis. Penentuan tingkat kerapatan dan nilai bobot masing-masing parameter tersebut menggunakan perhitungan statistik. Penjumlahan dan pengklasifikasian total bobot menghasilkan peta zona gerakan tanah. Zona kerentanan gerakan tanah dikelompokkan menjadi 3 kelas, yaitu Zona kerentanan gerakan tanah rendah, sedang dan tinggi.
Karangkobar district is an area dominated by hilly and mountainous with various geological setting and slope steeepness. One of most geology hazards that has occured in Karangkobar is landslide. Landslide that occur in this region causing substantial loss of live and properties. This study has aimed to find out zone of susceptibility land movement as disaster prevention and control guideline especially for local government. Remote sensing technique, geographic system and field mapping were used to map land movement by using a statistical approach. Land movement distribution map scale 1:25.000 obtained by Landsat imagery and DEM interpretion as well as delineated the appearance of ground motion hazard area. Ground survey was helded to support validity of land movement distribution map as verification step. Overlaying analysis land movement distributin map to thematic parameter geology, slope , lineament density and landuse by using information geographic system software. Densities and weight value of each parameters were calculated using the statistical method. Sum and classification of the total weight was then used to create land movement susceptibility zones map. Land movement susceptibility zones were grouped into three classes : Land movement susceptibility zones low, moderate and high. Keyword : ground movement susceptibility, GIS, Karangkobar district, vulnerability zones map
Kata Kunci : kerentanan gerakan tanah, GIS, Kecamatan Karangkobar, peta zona kerentanan, ground movement susceptibility, GIS, Karangkobar district, vulnerability zones map