Laporkan Masalah

Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Kesehatan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja: Studi Kasus ASEAN 2001 – 2014

NOVIEKA KURNIAWAN S, Wisnu Setiadi Nugroho, S.E., M.Sc.

2017 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMI

Laporan publikasi ADB dan ILO pada tahun 2014 menemukan fakta bahwa ASEAN merupakan perkumpulan negara yang paling dinamis di dunia karena memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi secara global. Namun di sisi lain ADB dan ILO juga mengungkapkan bahwa ASEAN masih memiliki kendala pertumbuhan dengan adanya permasalahan klasik seperti kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. ASEAN sendiri hadir menjadi peluang sekaligus ancaman bagi negara-negara anggotanya yang salah satunya dengan diwujudkannya ASEAN Economic Community (AEC) yang dimulai pada tahun 2015. AEC dengan blueprint-nya memberikan pedoman bagi negara-negara ASEAN dalam memajukan sektor perekonomian, diantaranya berkaitan dengan peningkatan kualitas modal manusia yang contohnya dapat dilihat dari produktivitas tenaga kerja. Berdasar tingkat produktivitas tenaga kerja menurut APO Productivity Databook 2015, fakta yang kemudian muncul adalah tingginya pertumbuhan ekonomi ASEAN ternyata tidak didukung dengan tingkat produktivitas tenaga kerja ASEAN yang baik. Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan kesehatan sebagai investasi modal manusia. Hasil analisis pengaruh tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan terhadap produktivitas tenaga kerja dari 10 negara ASEAN antara 2001-2014 menggunakan metode regresi data panel Random Effect Generalized Least Square (REGLS) menunjukkan bahwa pendidikan dan kesehatan secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Dalam hal mengetahui adanya peran AEC dalam mewujudkan pertumbuhan yang lebih baik ditambahkan dummy tahun persiapan AEC (2008-2014) pada model. Hasil estimasi dummy menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dengan ada atau tidaknya tahun persiapan AEC (2008-2014) terhadap produktivitas tenaga kerja ASEAN.

The ADB and ILO publication report in 2014 unveiled the fact that ASEAN will became the most dynamic countries association in the world by the reason of its strong and high economic growth than the most global economic. However, ADB and ILO also disclosed that ASEAN still have some obstacles and classical problems such as poverty and income inequality. AEC which started in 2015 in ASEAN itself creating an opportunity and also creating a threat to its member. AEC blueprint gave the guidelines for ASEAN countries to advance its economic sectors, including the improvement of human capital quality that represented on the labor productivity levels. Based on the levels of labor productivity from APO Productivity Databook 2015, high economic growth in ASEAN did not related with its levels of labor productivity. Labor productivity derived from society education and health levels as the part of human capital investments. This paper analyzing the impact of education and health levels to labor productivity from 10 ASEAN countries between 2001-2014 using Panel Data Random Effect Generalized Least Square (REGLS) methods. The regression shows that education and health has significant effect to levels labor productivity. Dummy variable is used in order to know whether the existence of the preparation years of AEC (2008-2014) gives effect on labor productivity or not. However, AEC preparation dummy resulting no indication gives significant effect on ASEAN labor productivity.

Kata Kunci : Produktivitas Tenaga Kerja, Pendidikan, Kesehatan, AEC, Pertumbuhan, ASEAN/ Labor Productivity, Education, Health, AEC, Growth, ASEAN