KAJIAN KETELITIAN METODE DELINIASI DALAM PEMETAAN DESA LENGKAP DI DESA KEDIRI KECAMATAN KARANGLEWAS KABUPATEN BANYUMAS

TEGUH PRIHANTO, Dr. Eng Purnama B.S., S.T, M.App.Sc.

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESI

Kegiatan pemetaan desa lengkap merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas data bidang tanah terdaftar. Pemetaan desa lengkap dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan metode deliniasi citra satelit. Metode ini diperoleh dengan mendeliniasi bidang-bidang tanah sesuai kenampakan-kenampakan yang ada pada citra dibantu data pendukung seperti GU, SU, buku tanah, dan peta blok/DHKP per desa. Untuk wilayah yang relatif luas metode deliniasi lebih unggul dalam hal efektivitas dan efisiensi waktu, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan daripada pemetaan secara teristris. Oleh sebab itu, penelitian tentang ketelitian hasil metode deliniasi perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana metode tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengukuran bidang tanah dan pendaftaran tanah. Bidang tanah hasil pemetaan desa lengkap dengan menggunakan metode deliniasi citra dipilih untuk dijadikan sampel. Bidang tanah tersebut kemudian diukur di lapangan menggunakan metode teristris dengan pita ukur. Ketelitian metode deliniasi dalam penelitian ini ditentukan melalui uji perbedaan luas bidang dengan hasil pengukuran teristris. Luas bidang hasil deliniasi kemudian dibandingkan dengan luas bidang hasil pengukuran teristris. Uji statistik perbedaan luas menggunakan uji-t dua pihak (two tail test) dengan taraf signifikansi 5% untuk mengetahui tingkat signifikansi perbedaan luas. Selain uji signifikansi perbedaan luas dilihat juga prosentase perbedaan luas yang memenuhi ketentuan toleransi BPN. Lokasi penelitian berada di Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan jumlah sampel penelitian 39 bidang tanah. Pemilihan Desa Kediri merupakan rekomendasi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Banyumas, selain itu di Desa Kediri terdapat perubahan saluran sungai di mana bekas saluran lama sudah menjadi lahan kering dan saat ini sudah dimiliki oleh warga masyarakat. Hasil uji statistik perbedaan luas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara luas bidang hasil pengukuran di lapangan dengan luas hasil deliniasi citra oleh BPN. Nilai t hitung total dari 39 sampel bidang tanah adalah 7,94066 nilai tersebut lebih besar dari harga t pada tabel distribusi (n = 39) dengan tingkat kepercayaan 95% (t α/2 = t 0,025). Dengan hasil tersebut berarti hipotesis ditolak (Ho ditolak). Uji perbedaan luas per bidang berdasarkan ketentuan toleransi ketelitian luas dari BPN, dari 39 sampel bidang yang diteliti 14 bidang memiliki prosentase perbedaan luas yang lebih besar dari toleransi yang diberikan (Ho ditolak). Sisanya 25 sampel bidang memiliki prosentase perbedaan luas kurang dari toleransi yang diberikan (Ho diterima). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode deliniasi tidak bisa digunakan untuk keperluan pendaftaran tanah karena tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh BPN.

The Complete Village Mapping/Pemetaan Desa Lengkap (PDL) is one of the activities to improve the quality of land registered data. PDL can be done by several methods, one of which, namely the delineation method by satellite imagery. Using this method the areas of land obtained by delineating on the image with supporting data such as GU, SU, book land, and map block/DHKP. For a relatively extensive area delineation method is superior in terms of effectiveness and efficiency, costs, time and effort is needed rather than terrestrial mapping. Therefore, research on the accuracy of the results of the delineation method needs to be done to find out the extent to which the method can be used for the measurement of land and the land registry. The block of land results using the delineation method the image is selected for the sample. The block of land then measured in the field using the terrestrial method measurement with a tape measure. The accuracy of the delineation method in the study determined through extensive areas of difference with the test results of the terrestrial method measurement. The areas from delineation method are then compared with the terrestrial method measurement. The vast difference in statistical tests using t-test of the two sides (two-tail test) with a 5% significance level to know the level of significance of the difference. In addition to testing the significance of differences broadly seen vast differences percentage also comply with tolerance from BPN. Research location in the village of Kediri, Karanglewas, Banyumas, Central Java, with a total of 39 Research sample block of land. Kediri village was the recommendation from Kantor Pertanahan Banyumas, besides in the village of Kediri there are changes in the river channel where the former old channel has become dry land and is now owned by citizens. The results of statistical tests showed a vast difference significant difference between vast fields of measurement results on the course with the results of the delineating image by BPN. The value t calculate the total of 39 sample plots of land is the value of 7.94066 is greater than the price of the t distribution table (n = 39) with a confidence level of 95% (t t α/2 = 0.025). With these results, it can be concluded that the hypothesis is rejected (Ho was rejected). Test wide difference per field based on the provisions of the precision tolerances BPN, from a field of 39 samples examined 14 fields have vast differences percentage greater than the given tolerance (Ho was rejected). The remaining 25 sample field has a vast difference percentage less than the given tolerance (Ho accepted). Based on these results it can be concluded that the delineation method can not be used for the purposes of the registration of the land because it does not meet the standards set by the BPN.

Kata Kunci : ketelitian, deliniasi, luas, bidang