Laporkan Masalah

ANALISIS KEKERINGAN METEOROLOGIS MENGGUNAKAN STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DI PROVINSI JAWA TENGAH

HABIBAH NURROHMAH, Dr. Emilya Nurjani, S.Si. M.Si.

2017 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Kekeringan sering terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Kekeringan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan dapat pula memberikan dampak terhadap berbagai aspek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi kekeringan di Provinsi Jawa Tengah, menganalisis hubungan ENSO dan kekeringan, serta menganalisis dampak kekeringan terhadap pola tanam. Data yang diperlukan adalah data curah hujan, data Southern Oscillation Index (SOI), dan data pola tanam. Data curah hujan yang digunakan adalah data hasil pengukuran lapangan tahun 1981-2010. Metode yang digunakan meliputi metode Standardized Precipitation Index (SPI), interpolasi tension spline, grafik, dan deskripsi. Metode SPI digunakan untuk menentukan klasifikasi kekeringan. Hasil pengolahan SPI dipetakan menggunakan interpolasi tension spline. Perbandingan grafik digunakan untuk mengetahui hubungan antara ENSO dan kekeringan. Sementara itu, dampak kekeringan terhadap pola tanam dikaji secara deskriptif. Kekeringan meteorologis di Provinsi Jawa Tengah terjadi setiap tahun (1981-2010). Kekeringan terluas terjadi pada bulan September-November 1982 di 96% wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kekeringan ekstrim (golongan amat sangat kering) terluas terjadi pada bulan September-November 1997 di 39% wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan pola membulat serta mengelilingi pusat-pusat wilayah normal di sekitar Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Pati yang didominasi topografi landai. Kekeringan dan ENSO memiliki hubungan kuat dan berbanding lurus. Selama tahun 1981-2010, telah terjadi 150 bulan El Nino dengan 51 bulan diantaranya terjadi bersamaan dengan kekeringan ekstrim. Pola tanam sawah tadah hujan di Provinsi Jawa Tengah berubah dari padi-palawija-palawija menjadi padi-palawija-bera.

Drought often occurs in Central Java Province. Drought can be affected by many factors and may also has some impact on various aspects. This study aimed to analyze the distribution of drought in Central Java Province, analyze the relationship between ENSO and drought, and also analyze the impact of drought on cropping patterns. The data that required are rainfall, Southern Oscillation Index (SOI), and cropping pattern. The rainfall data came from field measurements in 1981-2010. Methods that used are include Standardized Precipitation Index (SPI), tension spline interpolation, charts, and descriptions. SPI method is used to determine the classification of drought. SPI processing results are mapped using tension spline interpolation. Chart comparison is used to determine the relationship between ENSO and drought. Meanwhile, the impact of drought on cropping patterns is studied descriptively. Meteorological drought in Central Java Province occurred each year (1981 to 2010). Widest drought occurred in September-November 1982 at the 96% region of Central Java Province. The widest extreme drought occurred in September-November 1997 at the 39% region of Central Java Province with a rounded pattern and surrounding the normal area of Banjarnegara, Sukoharjo, and Pati that dominated by smooth topography. Drought and ENSO have a strong relationship and proportional. During 1981-2010, there have been 142 months of El Nino with 48 months of them coincided with the extreme drought. Cropping pattern of rainfed field in Central Java Province changed from paddy-palawija-palawija into paddy-palawija-fallow.

Kata Kunci : ENSO, Jawa Tengah, kekeringan meteorologis, pola tanam, SPI