Laporkan Masalah

KORELASI ANTARA PERSONAL HYGIENE HABITS DENGAN KEJADIAN FLUOR ALBUS PATOLOGIS PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA

UMI SAADATUN NIKMAH, Hesty Widyasih, M.Keb.; Surjani, S.Si.T., M.PH.

2017 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Fluor albus atau keputihan adalah cairan yang dikeluarkan dari alat genital wanita dan dibagi menjadi dua yaitu keputihan fisiologis dan patologis. Keputihan fisiologis adalah cairan yang keluar dari vagina, berwarna bening sampai putih, tidak berbau busuk, tidak terasa nyeri, dan tidak gatal. Keputihan patologis adalah cairan keputihan yang berubah dari fisiologis berupa warna putih keruh, kuning, hijau, terasa gatal, nyeri dan terasa panas. Keputihan bukan suatu penyakit tetapi merupakan manifestasi dari hampir semua penyakit kandungan. Penyebab paling sering keputihan adalah infeksi. Personal hygiene habits merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting untuk menghindari infeksi yang dapat menyebabkan keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara personal hygiene habits dengan kejadian fluor albus patologis. Metode Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan populasi penelitian santri Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q. Pengambilan sampel dilakukan dengan mixed methods sampling dan besar sampel dihitung menggunakan rumus survey dari Lemeshow. Alat pengumpulan data adalah kuesioner personal hygiene habits dan fluor albus. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Coefficient Contingency. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52% santri memiliki personal hygiene habits yang buruk dan sebanyak 75,5 santri mengalami fluor albus patologis. Hasil uji statistik didapatkan p=0.000 dan C=0,517, sehingga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara personal hygiene habits dengan kejadian fluor albus patologis. Semakin buruk personal hygiene habits seseorang, maka keputihan yang dialaminya semakin besar bersifat patologis.

Fluor albus or vaginal discharge is fluid secretion from the woman’s genitals (vagina) and divided into physiological and pathological fluor albus. Physiological fluor albus is fluid secretion from vagina that transparent, does not itch, no pain, and odourless. Pathological fluor albus transform into physiological fluor albus with indication whitish, yellowish or greenish, itching or burning, pain with urination. Fluor albus is not a disease but most indication of gynecological problems. The most common cause of pathological fluor albus is infection. Personal hygiene habits are an important factor to avoid an infection which causes fluor albus. This study aims to know the correlation between personal hygiene habits with occurrence of pathological fluor albus, that used cross sectional method with santri as research population in Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q. The sampling used mix sampling methods which counted by Lemeshow’s survey formula, and used personal hygiene habits and fluor albus questionnaires to collect data. Data analysis used Chi-Square test and Coefficient Contingency test. Results of the study showed that 52 % santri had bad personal hygiene habits and 75,5% santri were indicated pathological fluor albus. Statistical tests showed p=0.000 and C=0,517 which means there were positive and significant correlation between personal hygiene habits with occurrence of pathological fluor albus. This is indicating when person have bad personal hygiene habits, so they experiencing pathological fluor albus.

Kata Kunci : personal hygiene habits, pathological fluor albus

  1. D4-2017-337046-abstract.pdf  
  2. D4-2017-337046-bibliography.pdf  
  3. D4-2017-337046-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2017-337046-title.pdf