PERBANDINGAN EMISI TOYOTA KIJANG 7K-E DAN KIJANG 7K
WISNU SETO SAPUTRA, Ir. Andr. Surjaka Isp, M.T
2017 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK MESIN SVPerkembangan dalam dunia teknologi terus berkembang, termasuk teknologi di dunia otomotif. Pengaturan secara mekanik yang banyak digunakan sebelumnya, sekarang berubah menggunakan ECM listrik (Electronic Control Module). ECM mengatur banyak hal dalam mesin pembakaran modern seperti, sistem pengapian, pengisian, dan bahan bakar di kendaraan. Semua itu bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi . Mesin modern yang telah digunakan ECM (Electronic Control Module) sebagai pengatur sistem bahan bakar diklaim mempunyai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis bahan bakar. Partikel bahan bakar dikeluarkan oleh injeksi sistem bahan bakar elektronik (EFI). Pada mesin modern injeksi bahan bakar tersebut akan lebih kecil dengan bantuan injektor. Maksud dan tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk menguji dan membandingkan emisi gas buang mesin Toyota Kijang 7K-E dengan Toyota Kijang 7K. Pengujian ini dilakukan melalui beberapa parameter seperti, rasio kompresi, jenis bahan bakar dan rpm berdasarkan mesin.
Developments in science and technology have encouraged people to create increasingly sophisticated technology. Among these technologies is the development machine with the engine fuel injection system (EFI) with fuel blending system governed by the electronics (ECU) that produces a nearly perfect mixing. In contrast to a carburetor system is still manual mixing of fuel so that the fuel supply is not perfect and produce high emissions. And the use of premium fuels produce harmful exhaust gases, namely carbon monoxide (CO) and hydrocarbons (HC) resulting from the combustion process. Based on this background, this study conducted a comparison of emissions the Toyota system 7K-E with the carburetor Toyota Kijang EFI system using fuel 7K pertalite and pertamax.
Kata Kunci : ECM (Electronic Control Module), jenis bahan bakar, emisi gas buang, otomotif