Laporkan Masalah

Penyelesaian Permasalahan Keadaan Memaksa (Overmacht) dalam Perjanjian Jasa Ibadah Umrah antara PT Menara Buana Wisata dengan Pengguna Jasa

ICHA KAUTSARI EKA P, Hasrul Halili, S.H., M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUKUM

Penulisan hukum ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa permasalahan keadaan memaksa yang terjadi dalam perjanjian jasa ibadah umrah antara PT Menara Buana Wisata dengan pengguna jasa, yang kemudian dari permasalahan keadaan memaksa tersebut, timbullah tuntutan-tuntutan ganti rugi yang diajukan oleh pihak pengguna jasa kepada PT Menara Buana Wisata. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan hukum ini yaitu terkait jenis keadaan memaksa yang terjadi di PT Menara Buana Wisata, dan penyelesaian beserta akibat hukum atas keadaan memaksa yang terjadi. Penelitian hukum ini bersifat normatif-empiris, yang menggabungkan metode penelitian normatif dan metode penelitian empiris, dengan implementasi atau pemberlakuan ketentuan hukum normatif dalam peristiwa hukum yang secara nyata terjadi di masyarakat, yang kemudian dikaji dengan metode analisis kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif. Berdasarkan data yang didapat dari hasil penelitian, dapat ditarik 2 (dua) kesimpulan. Pertama, jenis permasalahan keadaan memaksa yang terjadi dalam perjanjian jasa ibadah umrah antara PT Menara Buana Wisata dengan pengguna jasa yaitu keadaan memaksa berjenis relatif. Kedua, penyelesaian permasalahan keadaan memaksa yang terjadi dilakukan dengan cara negosiasi antara para pihak, dengan hasil negosiasi yang telah sesuai dengan akibat hukum keadaan memaksa relatif, namun terdapat hasil negosiasi yang tidak sesuai dengan Pasal 1244 dan Pasal 1245 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, melainkan didasari oleh asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, dan asas itikad baik.

This legal research based on a few problems of force majeure that happened in umrah agreement between Menara Buana Wisata Company with consumer, and due to those problems, there was demands compensation submitted by consumer to Menara Buana Wisata Company. The issues raised in this legal research are related to the type of force majeure in Menara Buana Wisata Company, and dispute settlement with legal consequences. This research is normative-empirical, by combining normative research and empirical research, with implementation of legal normative into the incident that happened in society. This reasearch was analyzed using qualitative method and presented using descriptive method. Based on the data from this legal research, there are two conclusions. First, the type of force majeure that happened in umrah agreement between Menara Buana Wisata Company with consumer is relative force majeure. Second, the dispute can be resolved through negotiations between the parties, some of the results are compatible with legal consequences of relative force majeure, but the other results are not relevant according to article 1244 and article 1245 Indonesian Civil Code. It based by the principle of freedom contract, consensus, and good faith.

Kata Kunci : Penyelesaian Permasalahan, Keadaan Memaksa, Perjanjian Jasa Ibadah Umrah.

  1. S1-2017-348896-abstract.pdf  
  2. S1-2017-348896-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-348896-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-348896-title.pdf