ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUKSI KAYU LAPIS DI PT. PUTRA TUNAS SUBUR, PACITAN, JAWA TIMUR

ANNISA INTAN K, Slamet Riyanto, S.Hut., M.Si.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Pengolahan kayu bulat menjadi kayu lapis mampu menciptakan produk baru yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan nilai bahan baku tersebut. Pertambahan nilai produk tersebut terjadi karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan, dan penyimpanan dalam suatu proses produksi. Besaran nilai tambah penting diketahui untuk menggambarkan produktivitas faktor produksi dan balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi. Balas jasa tersebut merupakan pendapatan bagi pemilik faktor produksi. Analisis nilai tambah mampu menggambarkan peran industri pengolahan kayu lapis terhadap perekonomian dalam hal penciptaan pendapatan. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui komponen biaya produksi kayu lapis, (2) mengetahui besarnya nilai tambah dan rasio nilai tambah, dan (3) mengetahui distribusi nilai tambah dan distribusi marjin produksi kayu lapis. Penelitian ini dilakukan di PT. Putra Tunas Subur, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data sekunder pada periode produksi Januari hingga Juni 2016. Nilai tambah dianalisis menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komponen biaya yang timbul dalam proses produksi kayu lapis di PT. Putra Tunas Subur adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. (2) Nilai tambah yang dihasilkan produk kayu lapis tebal 5 mm dan kayu lapis tebal 7,5 mm berturut-turut adalah Rp 695.102,10 (33,48%) dan Rp 999.228,35 (43,71%). Sedangkan rata-rata nilai tambah keseluruhan produk kayu lapis adalah Rp 706.773,58 (35,86%). (3) Distribusi nilai tambah produk kayu lapis tebal 5 mm, kayu lapis tebal 7,5 mm, dan rata-rata nilai tambah keseluruhan produk kayu lapis tertinggi pada keuntungan berturut-turut, yaitu 61,11%; 78,29%; dan 72,45%. Distribusi marjin pada produk kayu lapis tebal 5 mm bagi tenaga kerja, sumbangan input lain, dan keuntungan berturut-turut 21,93%;43,60%; dan 34,47%. Distribusi marjin produk kayu lapis tebal 7,5 mm tenaga kerja, sumbangan input lain, dan keuntungan berturut-turut 15,04%;30,72%; dan 54,24%. Distribusi marjin rata-rata keseluruhan produk bagi tenaga kerja, sumbangan input lain, dan keuntungan berturut-turut 17,28%; 37,28%; dan 45,44%.

The processing of log become plywood creates a new product with higher value compared to its raw material. The adding value occurs because there were processing, transporting, and storing in a production process. The importance of added value are to portray the productivity of production factors and recompensation which accepted by owner of production factors. This recompensation are income for the owner of production factor. Those, added value analysis showing the role of industry plywood processing for economy in term of income creation. The aims of this research are (1) to identify the cost component of plywood production, (2) to estimate the total added value and itâ��s ratio, and (3) to describe the added value and margin distribution of plywood production. This research was conducted in PT. Putra Tunas Subur, Pacitan Regency, East Java Province using the secondary data from the production period of January until June 2016. Added value was analyzed using Hayami methods. The results showed that (1) cost component arose in the plywood production process in PT. Putra Tunas Subur are the raw material cost, direct labour cost, and overhead cost. (2) Added values which generated by plywood product with 5 mm thick is IDR 695.102,10 (33,48%) and IDR 999.228,35 (43,71%) by plywood product with 7,5 mm thick. While the added value average of all plywood product is IDR 706.773,58 (35,86%). (3) Added value distribution of plywood product with 5 mm thick, plywood product with 7,5 mm thick, and highest added value average of all plywood product in profit, in sequence, are 61,11%; 78,29%; 72,45%. Margin distribution of plywood product with 7,5 mm, labor, other inputâs contribution, and profit, in sequence, are 15,04%; 30,72%; and 54,24%. Margin distribution of average of all product for labor, other inputâs contribution, and profit, in sequence, are 17,28%; 37,28%; and 45,44%.

Kata Kunci : nilai tambah, metode Hayami, kayu lapis