ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PELAYANAN KESEHATAN GIGI
RURIE MARITA SURYADEWI, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH; Dyah Permata Kurnia Dewi, ST.M.Kes
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yang disediakan dalam rangka pembangunan kesehatan nasional adalah pelayanan kesehatan gigi.Pelayanan kesehatan gigi menghasilkan limbah medis kedokteran gigi yang apabila tidak dikelola dengan baik dan benar dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan sekitar.Proses pengelolaan limbah kedokteran gigi ini bergantung pada manajemen operasional pengelolaan limbah kedokteran gigi pada masing-masing unit pelayanan kesehatan gigi. Salah satu jenis limbah kedokteran yang berbahaya adalah amalgam karena mengandung merkuri sehingga pengelolaannya harus sesuai dengan peraturan pengelolaan limbah medis yang mengandung bbahan berbahaya dan beracun (B3) Metode: Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada manajemen pengelolaan limbah kedokteran gigi di The Aesthetic Dental Clinic , Rumah Sakit �X�, Puskesmas Kecamatan Pancoran,Duren tiga dan Puskesmas Kelurahan Pejaten Barat dengan menganalisa hasil kuesioner,observasi dan melakukan pengamatan dengan check-list dari Ohio Environmental and Dental Regulation Hasil: 100% responden mengetahui mengenai limbah medis dan non-medis namun pada pengelolaan limbah medis di RS, Puskesmas Pancoran,Puskesmas Duren Tiga dan Klinik TADC secara keseluruhan belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terutama terhadap pengelolaan limbah amalgam dimana jika dibandingkan dengan Check list dari Ohio Environmental Regulations in Dental Office tidak ada dari keempat unit pelayanan kesehatan gigi tersebut yang memiliki proteksi terhadap amalgam dan tidak membuang limbah amalgam secara benar. Kesimpulan: Diperlukan adanya peraturan khusus mengenai pengelolaan limbah kedokteran gigi, serta pelatihan secara kontinyu mengenai pengelolaan limbah yang disertai dengan pengawasan oleh PDGI agar seluruh praktisi kedokteran gigi mengetahui tata-cara pengelolaan limbah kedokteran gigi dengan benar.
Background: One of health services provided in the context of national health development is dental health care. Dental health services produce medical waste which if not managed properly can result in damage to the environment. The processes of dental waste management rely on the management of each dental health services unit. One of the hazardous medical wastes is amalgam containing mercury that should be managed according to the rules of medical waste management containing hazardous and toxic (B3) materials. Methods: This study is a case analysis of dental waste management in Hospital, Pancoran Primary health Clinic, West Pejaten Primary Health Clinic and TADC Clinic by analyzing questionaire, observation, and using "Ohio Environmental and Dental Regulation checklist Results: 100% of total respondents are aware of infectious and non-infectious waste and have separated waste properly. Overall waste management in Hospital, Pancoran, Duren Tiga, West Pejaten Primary Health Clinic and TADCclinic are not yet compliant to the rules. This is found especially in amalgam waste management. Compared to regulation Ohio Environmental Regulations in Dental Office none of the health facilities observed in the study use any appropriate protection against amalgam. Conclusion: Special rules on dental waste management are needed accompanied by continuous training on dental waste management with supervision by PDGI so that all dental care practitioners are aware of the appropriate processing of dental waste
Kata Kunci : limbah kedokteran gigi, manajemen pengelolaan limbah , Amalgam, limbah B3