Laporkan Masalah

KORELASI ANTARA DERAJAT BROMHIDROSIS DENGAN KEPEKAAN CORYNEBACTERIUM sp TERHADAP TRIKLOSAN Kajian isolat aksila pada penderita bromhidrosis

FITRIANA YUSIYANTI DEWI, dr. Niken Trisnowati, M.Sc, Sp.KK.; dr Dwi Retno Adi Winarni, Sp.KK(K).

2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

Latar Belakang: Bromhidrosis adalah keluarnya keringat yang berlebihan dari kelenjar ekrin (hiperhidrosis) disertai bau tidak sedap berasal dari kelenjar apokrin (osmidrosis) yang melibatkan Corynebacterium sp. Keadaan tersebut menyebabkan penderita bromhidrosis cenderung menggunakan produk sabun ataupun antiperspirant-deodoran yang mengandung antiseptik triklosan dalam jangka lama yang diperkirakan dapat mengakibatkan penurunan kepekaan Corynebacterium sp. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara derajat bromhidrosis dengan kepekaan Corynebacterium sp terhadap triklosan. Metode: Penelitian cross sectional dengan pengambilan subyek secara consecutive sampling. Derajat bromhidrosis dari subyek penelitian sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, ditegakkan menggunakan metode Sniff test dengan skor 03.Skor 0 normal, skor 1 derajat ringan, skor 2 derajat sedang dan skor 3 derajat berat. Menilai kepekaan Corynebacterium sp terhadap triklosan menggunakan metode dilusi padat dengan konsentrasi triklosan 0,00625-0,025 mg/ml. Hasil: Subyek penelitian 40 orang yang didominasi oleh perempuan 65% dan perbedaan jenis kelamin tidak signifikan (p=0,058). Usia subyek termuda 18 tahun dan tertua 45 tahun, rerata usia 30 tahun dengan dengan hasil tidak signifikn (p=0,497). Derajat bromhidrosis paling banyak pada derajat sedang 65% dan signifikan (p=0,000). Korelasi antara derajat bromhidrosis dengan konsentrasi hambat minimum Corynebacterium sp terhadap triklosan menggunakan uji korelasi Spearmans rho dengan hasil p>0,05. Kesimpulan: Tidak didapatkan korelasi antara derajat bromhidrosis dengan kepekaan Corynebacterium sp terhadap triklosan.

Background: Bromhydrosis is an excessive sweat secretion from eccrine glands (hyperhydrosis) associated with foul odor originated from apocrine glands (osmidrosis) which involves enzymes from Corynebacterium sp. This situation encourage bromhydrosis patients to prolonged use of soaps or deodorant and anti perspirant products containing triclosan antiseptics which is hypothesized to result in a decrease of Corynebacterium sp sensitivity to triclosan leading in worsen axillary malodor. Purpose: This study aimed to reveal the correlation of bromhydrosis severity degree with Corynebacterium sp sensitivity to triclosan. Method: The study use cross sectional design and subject selection with consecutive sampling. Bromhydrosis severity was assessed with sniff test method and scored with range 1-3. Score 1 was stated as mild degree, score 2 medium degree, and score 3 was severe bromhydrosis. The sensitivity of Corynebacterium sp to triclosan was assessed using solid dilution method with triclosan concentration range of 0, 00625-0, 025 mg/ml. Result: Total subject of this study are 39 people, female in majority (64, 1%) with average age of 30 years old, the youngest subject is 18 years old the oldest is 45 years old. Majority of bromhydrosis are medium degree (66,7%). The minimal inhibitory concentration (MIC) of Corynebacterium sp to triclosan was mostly on 0, 0125 mg/ml concentration for medium bromhydrosis. Correlation of bromhydrosis severity with MIC of Corynebacterium sp to triclosan was tested using Spearmans rho correlation test, significance was stated when p>0,05. Conclusion: There is no correlation between bromhydrosis severity degree with Corynebacterium sp sensitivity to triclosan.

Kata Kunci : derajat bromhidrosis, Corynebacterium sp, kepekaan bakteri, triklosan , bromhydrosis severity degree, Corynebacterium sp, bacterial sensitivity, triclosan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.