COMMUNITY-BASED URBAN AGRICULTURE IN YOGYAKARTA CITY INDONESIA: LESSON LEARNED FROM IBARAKI CITY JAPAN
PRIMADANTIN W N, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M. A., Ph.D
2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan DaerahPenelitian ini bertujuan untuk menguji dan mempelajari pelaksanaan kebijakan pertanian kota antara Kota Yogyakarta, Indonesia dan Ibaraki City, Jepang. Penelitian ini mencoba untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian: 1) Apa saja alasan dari kedua kota untuk melaksanakan program; 2) Apa kemajuan pelaksanaan di tingkat masyarakat untuk menyampaikan program di kedua daerah; 3) Apa perbedaan kebijakan pertanian perkotaan dan pembelajaran dari kedua daerah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan model Sabatier dan Mazmanian sebagai alat analisis. Studi ini mengidentifikasi bahwa kedua daerah mencoba untuk mempertahankan pertanian perkotaan berdasarkan pelestarian pertanian perkotaan. Pertama, kedua daerah merumuskan kebijakan yang jelas dan konsisten berurusan dengan pertanian perkotaan dan melestarikan pertanian perkotaan dengan menerbitkan beberapa peraturan. Selain itu, baik pemerintah daerah juga mencoba untuk meningkatkan dukungan publik dan dukungan media dalam mempromosikan agricultureas perkotaan serta melestarikan pertanian perkotaan. Studi ini menemukan bahwa ada beberapa faktor yang menghambat dan mendukung dalam melaksanakan kebijakan pertanian perkotaan di kedua wilayah. Dalam hal Yogyakarta, ada tiga faktor yang menjadi kendala yaitu: 1). Kondisi sosial; 2) Karakteristik lembaga pelaksana; 3). sumber keuangan. Selain faktor-faktor yang menghambat di atas, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor pendukung dalam melaksanakan kebijakan pertanian perkotaan dalam melestarikan pertanian perkotaan di Kota Yogyakarta. Dalam konteks ini, di Yogyakarta, ada tiga faktor pendukung. Pertama, komitmen dan kepemimpinan keterampilan pejabat pelaksana menjadi faktor kunci dalam melaksanakan pelestarian pertanian. Kedua, hal ini juga didukung oleh sikap kelompok masyarakat yang memilki rasa kebersamaan. Faktor pendukung lainnya adalah kondisi lingkungan. Penelitian ini memberikan beberapa pelajaran untuk perbaikan lebih lanjut. Untuk Yogyakarta, dalam merumuskan kebijakan harus didasarkan pada nilai-nilai pertanian
This study is aimed to examine and learn the implementation of urban agriculture policy between Yogyakarta City, Indonesia and Ibaraki City, Japan. This study attempts to answer three research questions: 1) What are some reasons of both cities to implement the program ; 2)What is the progress of implementation in the community level to deliver the program in both regions ; 3) What are the differences of urban agriculture policy and lesson learned from both regions. This study used qualitative research method and used Sabatier and Mazmanian model as a tool of analysis. This study identified that both regions try to maintain urban agriculture based on preservation of urban agriculture. First, both regions formulate a clear and consistent policy dealing with urban agriculture and preserve urban agriculture by issuing some regulations. Besides, both local governments also try to improve public support and media support in promoting urban agriculture as well as preserving urban agriculture. This study found that there are some constraining and supporting factors in implementing urban agriculture policy in both regions. In Yogyakarta case, there are three constraining factors which are: 1). Social condition; 2) Characteristic of implementing agencies;3). Financial resources. Besides those constraining factors above, this study also identified some supporting factors in implementing urban agriculture policy in preserving urban agriculture in Yogyakarta City. In this context, in Yogyakarta, there are three supporting factors. Firstly, commitment and leadership skill of implementing officials becomes the key factor in implementing agricultural preservation. Secondly, it is also supported by the attitude of community groups which is togetherness. Other supporting factor is environment condition. This study provide some lessons for further improvement. For Yogyakarta, formulating policy should be based on Yogyakarta agricultural values.
Kata Kunci : urban agriculture, implementation, Yogyakarta, Ibaraki, lesson learned, community