HUBUNGAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOK ATAU INTENSI TIDAK MULAI MEROKOK PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN SLEMAN
SENDHY KRISNASARI, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D.
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar belakang: Merokok adalah penyebab banyak penyakit mematikan di dunia, termasuk penyakit kardiovaskuler, penyakit paru kronik dan kanker paru. Seiring dengan pertumbuhan populasi yang semakin meningkat, angka konsumsi rokok dunia juga meningkat secara signifikan, sehingga risiko penyakit akibat rokok juga meningkat. Upaya pengendalian rokok sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menekan prevalensi merokok. Salah satunya adalah peraturan tentang penerapan peringatan bergambar pada bungkus rokok sejak Juni 2014. Hal ini karena banyaknya penelitian yang membuktikan bahwa peringatan bergambar efektif dalam meningkatkan keinginan untuk berhenti merokok dan mengurangi inisiasi merokok pada non-perokok. Metode: Penelitian menggunakan data sekunder dari penelitian berjudul "Efektivitas gambar peringatan pada bungkus rokok terhadap perilaku merokok di Kabupaten Sleman, Yogyakarta" pada tahun 2015, menggunakan disain cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 155 orang. Analisis data menggunakan uji chi square dengan confidence level sebesar 95% (p-value < 0,05) dan uji multiple logistic regression. Hasil: Terdapat hubungan antara peringatan bergambar, lingkungan sosial dan persepsi akan bahaya rokok dengan intensi berhenti merokok atau intensi tidak mulai merokok. Kesimpulan: Peringatan bergambar pada bungkus rokok bersama dengan lingkungan sosial yang baik serta persepsi akan bahaya rokok dapat menimbukan intensi berhenti merokok pada perokok dan intensi tidak mulai merokok pada non perokok. Oleh karena itu, peringatan bergambar yang ada di bungkus rokok sebaiknya digunakan pada media promosi kesehatan anti rokok lainnya seperti baliho atau banner (media cetak).
Backgrounds: Cigarette is the cause of many deadly disease of the world, including the cardiovascular disease, chronic lung disease, and lung cancer. Along with the increasing growth of the population, the number of the world cigarette consumption is also significantly increasing, causing an increase of the risks of disease because of the cigarette. There are effort to control cigarette consumption that has been done by Indonesian government to repress the prevalence of smokers, Statute Number 109 of 2012 contains orders to the cigarette industry to display five pictures of the pictorial health warning in every cigarette pack. Because there were some studies found that the pictorial warning reduce the intention to become smoker and increase the intention to quit smoking. Methods: This research used secondary data from a research in October 2015 entitled The Effectiveness of pictorial warning in cigarette pack toward the smoking behavior in Sleman Regency, Yogyakarta. Using cross-sectional design with 155 respondents. The data was analyzed using chi square with 95% confidence level (p-value < 0,05) and the multiple logistic regression test. Results: There was a significant relationship between the pictorial warning, social environment, and the perception of the danger of smoking with the intention to quit smoking or not to start smoking with the significance p value < 0,05. Conclusion: Pictorial warning in cigarette pack, together with a good social environment and the perception of the danger of smoking could generate the intention to quit smoking in the smoker and intention not to start smoking in the non-smoker. Pictorial warnings on cigarette packs should be used in other antismoking media such as billboards or banners
Kata Kunci : peringatan bergambar, intensi berhenti merokok, intensi tidak mulai merokok, lingkungan sosial, persepsi bahaya merokok, pictorial health warning, intention to quit smoking, intention not to start smoking, social environment, perception of the danger of s