Laporkan Masalah

SEMANGAT NASIONALISME ETNIS TIONGHOA DALAM MEWUJUDKAN INTEGRASI NASIONAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN WILAYAH (Studi di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat)

ANDIKO, Prof. Dr. armaidyArmawi, M.Si ;Prof. Dr. DjokoSoerjo, MA

2016 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Nasionalisme dipahami sebagai segala upaya untuk mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, mananamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Penelitian tentang semangat nasionalisme etnis Tionghoa di Sawah Besar, karena keberadaan etnik Tionghoa sejak abad ke-17. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna semangat nasionalisme, dan dampak semangat nasionalisme etnis Tionghoa berimplikasi terhadap ketahanan wilayah di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggambarkan gejala apa adanya di lapangan. Sebagai data primer dilakukan observasi dan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diambil dari dokumentasi dan studi kepustakaan. Wawancara dilakukan terhadap dua kelompok, yaitu informan kunci sebanyak empat orang terdiri dari tokoh atau pengurus organisasi Tionghoa Indonesia, dan informan pendukung sebanyak empat orang terdiri dari pejabat pemerintah. Makna nasionalisme bagi etnis Tionghoa mencintai tanah kelahiran, menjaga keamanan wilayah, saling menghormati, meringankan beban pemerintah. Nasionalisme etnis Tionghoa tumbuh pada saat kebijakan pemerintah berpihak dan hilangnya diskriminasi dan rasis di tengah-tengah masyarakat. Nasionalisme etnis Tionghoa diwujudkan dengan berinteraksi, aksi dan akulturasi budaya, yaitu dengan melakukan agenda-agenda sosial dan memberikan bantuan, bakti sosial, bakti pendidikan, bakti budaya, bakti kesehatan, bakti ekonomi, bakti politik dan lain sebagainya, yang dijalankan organisasi PITI dan INTI dengan visi dan misi ke depan untuk membangun moralitas Bangsa, menjadi bangsa Indonesia yang kokoh, rukun bersatu dalam keharmonisan, kebhinekaan, saling menghargai dan saling percaya demi terwujudnya masyarakat aman sejahtera, adil dan makmur. Kondisi nasionalisme etnis Tionghoa, pada akhirnya berpengaruh terhadap ketahanan wilayah Sawah Besar, meliputi: berimplikasi positif pada aspek Ideologi Pancasila sebagai falsafah hidup, dan mewarnai makna Bhineka Tunggal Ika. Menguatkan aspek politik selama untuk kepentingan bersama dan kepentingan kemajuan bangsa Indonesia, melemahkan aspek politik jika hanya memperjuangkan kepentingan satu kelompok. Menguatkan aspek ekonomi bangsa Indonesia. Melemahkan aspek sosial budaya, karena adanya akulturasi yang mengancam terkikisnya budaya asli. Menguatkan aspek Hankam selama perjuangan etnis Tionghoa untuk memperoleh haknya secara wajar (tidak berlebihan).

Nationalism be understood as any attempt to maintain NKRI (the Unitary Republic of Indonesia) by increasing the awareness of national and state, embedding love of the homeland and playing an active role in advancing the nation. Research on Chinese ethnic nationalism spirit in Sawah Besar, due to the presence of ethnic Chinese since the 17th century. The purpose of this study to determine the meaning of the spirit of nationalism, and the impact of Chinese ethnic nationalism impacting for the resiliency in the District of Sawah Besar. The method used in this research is qualitative descriptive by describing objectively the phenomena in the field. For the primary data, it is explored by observation and in-depth interview, while the secondary data is taken from documentation and literature study. Interviews were conducted on two groups, namely the main informants are as many as four people consisting of leaders or officials of Chinese organizations at Indonesia, and the supporting informants are as many as four people consisting of government officials. Thus meaning for ethnic Chinese nationalism is loving the homeland, maintaining regional security, mutual respect, lighten the burden of government. Ethnic Chinese nationalism grew when government policies favor and loss of discrimination and racism in society. Nationalism ethnic Chinese realized by interacting, action and acculturation, that is by doing social agenda and provide assistance, social service, community service education, service culture, service health, service economy, devotion politics and so forth, which is run organization PITI and INTI with future vision and mission to build the morality of nations, to be an Indonesian firm, harmonious united in harmony, diversity, mutual respect and mutual trust in order to create safe communities prosperous, just and prosperous. Conditions ethnic Chinese nationalism, ultimately affect the resiliency Sawah Besar, include: positive implications on the aspect of ideology Pancasila as the philosophy of life, and color the meaning of national unity. Strengthen political aspects for the common interest and the interest of the progress of the Indonesian nation, weaken the political aspect if only to fight for the interests of one group. Strengthen the economic aspect of the Indonesian nation. Weaken the socio-cultural aspects, for their acculturation threatened erosion of native culture. Strengthen the defense and security aspects for Chinese people struggle to gain their rights in a reasonable (not excessive).

Kata Kunci : Nasionalisme, Etnis Tionghoa, dan Ketahanan Wilayah