PENGARUH PERNIKAHAN DINI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
WULANSARI DYAH R, Heni Wahyuni, M.Ec. Dev., Ph.D.
2016 | Tesis | S2 Ekonomika PembangunanPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur besarnya pengaruh pernikahan dini terhadap kemiskinan di Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat pernikahan dini di Indonesia dengan kondisi sosioekonomi pelakunya yang hidup dalam kemiskinan. Selain itu, banyak penelitian kualitatif di Indonesia yang menyatakan bahwa pernikahan dini memperparah kemiskinan. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survay (IFLS) atau Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) gelombang 5 tahun 2014, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengukur kemungkinan perempuan pelaku pernikahan dini hidup dalam kemiskinan. Dengan menggunakan model regresi kualitatif respon biner, penelitian ini mengukur pengaruh pernikahan dini terhadap kemiskinan baik dengan pendekatan moneter maupun multidimensi. Dengan pendekatan moneter, seseorang dikatakan miskin jika memiliki pengeluaran rata-rata per bulan di bawah Rp330.776,- sedangkan dengan pendekatan multidimensi, seseorang dikatakan miskin jika mengalami deprivasi pada dimensi kesehatan, pendidikan, dan standar kualitas hidup yang diukur melalui indikator kepemilikan kartu jaminan kesehatan, kematian bayi dan anak, keikutsertaan dalam wajib belajar 9 tahun, buta huruf, jenis bahan bakar memasak, kepemilikan jamban yang sehat, jenis sumber air minum, pemakaian listrik, jenis lantai, dan kepemilikan aset. Hasil regresi probit dengan menggunakan variabel kontrol tingkat pendidikan, usia, lokasi tempat tinggal, dummy pengangguran, dan jumlah anggota keluarga menunjukkan bahwa pernikahan dini tidak berpengaruh terhadap kemungkinan seorang perempuan mengalami miskin moneter. Selanjutnya, hasil regresi logit dengan menggunakan variabel kontrol tingkat pendidikan pasangan, usia, lokasi tempat tinggal, dummy pengangguran, dan jumlah anggota keluarga menunjukkan bahwa pernikahan dini berpengaruh positif signifikan meningkatkan peluang perempuan mengalami miskin multidimensi sebesar 10,6 persen poin.
This study aims to analyze and measure the influence of early marriage on poverty in Indonesia. This is motivated by the high rate of early marriage in Indonesia with the socioeconomic conditions of the offender live in poverty. In addition, many qualitative research in Indonesia states that early marriage exacerbate poverty. Using data from Indonesia Family Life Survay (IFLS) or Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) wave 5 in 2014, this research is quantitative research to measure the likelihood of early marriage of women offenders living in poverty. Using qualitative regression model with binary response model, this study measures the effects of early marriage on poverty both with monetary and multidimensional approach. With the monetary approach, a woman is determine poor if has a monthly average expenditure of less than Rp330776,- whereas with a multidimensional approach, a person is said to be poor if experiencing deprivation on the dimensions of health, education, and standard of living as measured by indicators of ownership of a health insurance card, infant and child mortality, participation in compulsory 9 years of schooling, illiterate, types of cooking fuel materials, healthy sanitation ownership, types of sources of drinking water, electricity consumption, type of flooring, and ownership of assets. The results of probit regression model using control variables educational level, age, location of residence, unemployment, and number of family members, this study shows that early marriage has not significant effect to monetary poverty. Furthermore, the results of logit regression model using control variables of spousal educational level age, location of residence, unemployment, and the number of family members showed that early marriage has positive significant effect to increase the chances of experiencing multidimensional poverty by 10.6 percentage points. Keywords: early marriage, monetary poverty, multidimensional poverty, logit, probit
Kata Kunci : pernikahan dini, kemiskinan moneter, kemiskinan multidimensi, logit, probit