DEFEK SEPTUM ATRIUM VENTRIKULOMEGALI GIZI BURUK TIPE MARASMIK RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR EKSTRIM RENDAH, KURANG BULAN, KECIL MASA KEHAMILAN, SIMETRIS
AHMAD WISNU WARDHANA, Prof, DR, Dr. Abdus Samik Wahab, SpA(K).; dr Mei Neni S. SpA(K), PhD.
2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU KESEHATAN ANAKInsidensi bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) diperkirakan 4%-7% dari total kelahiran hidup. Di Negara maju angka harapan hidup BBLSR meningkat secara dramatis, kondisi ini mungkin karena kemajuan di bidang perinatal-neonatal, penanganan kehamilan risiko tinggi, dan kemajuan resusitasi pada BBLSR. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami problem pertumbuhan dan perkembangan, seperti: pertumbuhan yang lambat, penglihatan, pendengaran, palsi serebral, keterlambatan perkembangan, dan problem kognitif jangka panjang. Pada laporan kasus ini, pasien adalah anak perempuan berusia 5 bulan dengan diagnosis defek septum atrium, ventrikulomegali, gizi buruk tipe marasmik dan riwayat bayi berat lahir ekstrim rendah, kurang bulan, kecil masa kehamilan, simetris. Dilakukan pemantauan dan intervensi pada aspek pertumbuhan, perkembangan, nutrisi, imunisasi, defek septum atrium, ventrikulomegali, masalah respirasi, masalah gastrointestinal, anemia defisiensi besi, masalah penglihatan, masalah pendengaran, masalah sosial ekonomi, permasalahan gigi dan rehospitalisasi. Pada pemantauan 30 bulan didapatkan hasil terdapat peningkatan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala yang baik. Pada aspek perkembangan didapatkan caution pada aspek motorik kasar dan motorik halus sehingga rencana selanjutnya adalah stimulasi oleh orang tua di rumah. Selama pemantuan, status imunisasi pasien lengkap sesuai program pengembangan imunisasi (PPI) tetapi belum sesuai rekomendasi IDAI. Pada sistim respirasi, didapatkan episode berulang bronkitis akut sebanyak 4 kali. Sedangkan pada sistim gastrointestinal didapatkan 3 episode diare cair akut tanpa dehidrasi. Sejak awal pemantauan anak mendapat suplementasi besi dan dari evaluasi serial darah rutin yang dilakukan tidak didapatkan anemia defisiensi besi. Pemeriksaan fungsi penglihatan saat usia koreksi 11 bulan tidak didapatkan retinopati prematuritas. Untuk pemeriksaan fungsi pendengaran menggunakan BERA terakhir usia 17 bulan didapatkan fungsi pendengaran normal. Evaluasi defek septum atrium (DSA) menggunakan ekokardiografi saat usia 25 bulan dan 30 bulan DSA telah menutup. Selama pemantauan hambatan dalam ekonomi belum bisa diatasi. Hal ini berdampak pada sanitasi dan higienitas lingkungan yang belum memadai. Selama pemantauan, didapatkan pertumbuhan gigi normal sesuai usia. Sedangkan rehospitalisasi terjadi saat anak berusia 13 bulan dengan diagnosis pneumonia. Dalam pengelolaan anak dengan defek septum atrium, ventrikulomegali, gizi buruk tipe marasmik dan riwayat bayi berat lahir ekstrim rendah, kurang bulan, kecil masa kehamilan, simetris diperlukan pendekatan holistik, komprehensif dan berkelanjutan. Intervensi yang tepat pada aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif akan sangat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang anak yang optimal serta kualitas hidup yang baik. Kata kunci: Insidensi bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) diperkirakan 4%-7% dari total kelahiran hidup. Di Negara maju angka harapan hidup BBLSR meningkat secara dramatis, kondisi ini mungkin karena kemajuan di bidang perinatal-neonatal, penanganan kehamilan risiko tinggi, dan kemajuan resusitasi pada BBLSR. Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami problem pertumbuhan dan perkembangan, seperti: pertumbuhan yang lambat, penglihatan, pendengaran, palsi serebral, keterlambatan perkembangan, dan problem kognitif jangka panjang. Pada laporan kasus ini, pasien adalah anak perempuan berusia 5 bulan dengan diagnosis defek septum atrium, ventrikulomegali, gizi buruk tipe marasmik dan riwayat bayi berat lahir ekstrim rendah, kurang bulan, kecil masa kehamilan, simetris. Dilakukan pemantauan dan intervensi pada aspek pertumbuhan, perkembangan, nutrisi, imunisasi, defek septum atrium, ventrikulomegali, masalah respirasi, masalah gastrointestinal, anemia defisiensi besi, masalah penglihatan, masalah pendengaran, masalah sosial ekonomi, permasalahan gigi dan rehospitalisasi. Pada pemantauan 30 bulan didapatkan hasil terdapat peningkatan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala yang baik. Pada aspek perkembangan didapatkan caution pada aspek motorik kasar dan motorik halus sehingga rencana selanjutnya adalah stimulasi oleh orang tua di rumah. Selama pemantuan, status imunisasi pasien lengkap sesuai program pengembangan imunisasi (PPI) tetapi belum sesuai rekomendasi IDAI. Pada sistim respirasi, didapatkan episode berulang bronkitis akut sebanyak 4 kali. Sedangkan pada sistim gastrointestinal didapatkan 3 episode diare cair akut tanpa dehidrasi. Sejak awal pemantauan anak mendapat suplementasi besi dan dari evaluasi serial darah rutin yang dilakukan tidak didapatkan anemia defisiensi besi. Pemeriksaan fungsi penglihatan saat usia koreksi 11 bulan tidak didapatkan retinopati prematuritas. Untuk pemeriksaan fungsi pendengaran menggunakan BERA terakhir usia 17 bulan didapatkan fungsi pendengaran normal. Evaluasi defek septum atrium (DSA) menggunakan ekokardiografi saat usia 25 bulan dan 30 bulan DSA telah menutup. Selama pemantauan hambatan dalam ekonomi belum bisa diatasi. Hal ini berdampak pada sanitasi dan higienitas lingkungan yang belum memadai. Selama pemantauan, didapatkan pertumbuhan gigi normal sesuai usia. Sedangkan rehospitalisasi terjadi saat anak berusia 13 bulan dengan diagnosis pneumonia. Dalam pengelolaan anak dengan defek septum atrium, ventrikulomegali, gizi buruk tipe marasmik dan riwayat bayi berat lahir ekstrim rendah, kurang bulan, kecil masa kehamilan, simetris diperlukan pendekatan holistik, komprehensif dan berkelanjutan. Intervensi yang tepat pada aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif akan sangat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang anak yang optimal serta kualitas hidup yang baik.
Infants with very low birth weight (VLBW) incidents were estimated 4%-7% of total life birth. In developed countries the life expectancy number of VLBW dramatically increased, this condition might be occurred because of advances in perinatal-neonatal field, high risk pregnancy management and resuscitation improvement in VLBW. Premature infants have higher risk to acquired growth and development problem, such as: delayed growth, vision, hearing, cerebral palsy, delayed of developmental, and long-term cognitive problems. A 5-month-old baby girl, with atrial septal defect, ventriculomegaly, marasmic type malnutrition and extremely low birth weight, small gestational age, symmetrical. In these patients planned monitoring and intervention in growth, development, nutrition, immunization, atrial septal defect, ventriculomegaly, respiratory problems, gastrointestinal problems, iron deficiency anemia, vision problems, hearing problems, disability, dental problems and re-hospitalization. In the 30 months of monitoring results obtained are increased body weight, body length and good head circumference. At the development aspect it is obtained caution on gross motor aspect and fine motor skills so that the next plan is stimulation by parents at home. During the monitoring, immunization status of patients in complete according to development program of immunization (PPI) but not as recommended from IDAI (Indonesian Pediatric Society). In the respiratory system, obtained recurrent episodes of acute bronchitis as much as four times. While in gastrointestinal system obtained 3 episodes of watery diarrhea without dehydration. From the beginning of the monitoring, the children received iron supplements and from each routine blood series evaluation, there is no iron deficiency anemia obtained. In visual function examination at the correction age of 11 months, there is no retinopathy of prematurity. For last hearing examination with BERA at the age of 17 months, it is obtained normal hearing function. Evaluation of Atrium Septal Defect (ASD) with echocardiography at the age of 25 months and 30 months, it is obtained that the ASD already closed. During the monitoring, the economical problem still can not be overcome. This problem affects inadequacy in sanitation and public hygiene. Throughout this monitoring, it is obtained normal dentition according to the age. On the other hand, the rehospitalization occured when children reach the age 13 months with diagnosis of pneumonia. In managing children with atrial septal defect, ventriculomegaly, marasmic type malnutrition and extremely very low birth weight neonate, preterm, smal gestational age, symmetrical are need holistical approach, comprehensive and continuously. Apropriate intervention on promotive aspect, preventive, curative and rehabilitative would be very influenced on children optimal growth and developmental acomplishment also better quality of life.
Kata Kunci : bayi berat lahir ekstrim rendah, prematur, defek septum atrium, ventrikulomegali, gizi buruk, tumbuh kembang, Extremely low birth weight, preterm, atrial septal defect, ventriculomegaly, severe malnutrition, growth and development