PERBEDAAN HASIL PERAWATAN OPEN FLAP DEBRIDEMENT DENGAN APLIKASI TETRASIKLIN HIDROKLORIDA ANTARA METODE PASIF DAN BURNISHING

SHINTA FERRONIKA, Dr. drg. Ahmad Syaify, SpPerio(K); Dr. drg. Dahlia Herawati, S.U., SpPerio(K)

2016 | Tesis-Spesialis | SP PERIODONSIA

Periodontitis merupakan penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan kerusakan perlekatan antara gigi dengan jaringan periodontal. Periodontitis dengan poket supraboni persisten tiga bulan setelah terapi fase awal yang ditandai dengan tidak berkurangnya kedalaman poket, sehingga membutuhkan bedah flap sebagai akses untuk dilakukan debridemen.Open Flap Debridementmenggunakan bahan demineralisasi permukaan akar gigi untuk menciptakan permukaan gigi yang biokompatibel untuk membentuk perlekatan baru, seperti Tetrasiklin Hidroklorida (HCl). Aplikasi Tetrasiklin HCl dapat menggunakan metode pasif atau burnishing. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil perawatan Open Flap Debridementdengan aplikasi Tetrasiklin HClantarametode pasif dan burnishing dilihat dari parameter relative attachment loss(RAL), relative gingival margin level(RGML), dan probing depth (PD). Pada penelitian ini sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu aplikasi Tetrasiklin HCl dengan metode pasif dan Terasiklin HCl dengan metode burnishing. Aplikasi Tetrasiklin HCl menggunakan cotton pellet yang diganti setiap 30 detik selama 3 menit. Pengamatan parameter klinis pada kedua kelompok dilakukan pada baseline, bulan ke-1, dan bulan ke-3. Analisis data menggunakan uji nonparametrik Friedmann lalu dilakukan uji post hoc. Open Flap Debridement dengan aplikasi Tetrasiklin Hidroklorida metode burnishing lebih meningkatkan hasil perawatan dibandingkan dengan metode pasif dilihat dari parameter relative attachment loss dan probing depth, namun tidak terdapat perbedaan pada parameter relative gingival margin level.

Periodontitis is a chronic inflammatory disease that causes destruction of attachment between root surface and connective tissue. Three months post initial phase therapy, persistence of suprabony pockets noted in several areas along with no reduction in probing depth. It suggestedthat adequate debridement would not be possible without surgical access. Open Flap Debridementusing demineralization agent for smear layer removal to create biocompatible root surface for the periodontal new attachment, such as Tetracycline Hydrochloride (HCL). There are two methods of application of Tetracycline HCl using passive and burnishing technique. The aim of this study was to determine differences in treatment outcomes of Open Flap Debridement, between passive and burnishing methods of Tetracycline HCl application, evaluated on clinical parameters include relative attachment loss (RAL), relative gingival margin level (RGML), and probing depth (PD). In this study the specimens were divided into two groups: Tetracycline HCl with passive methods and Tetracycline HCl with burnishing methods. Application of Tetracycline HCl using cotton pellet for 3 minutes and changed every 30 seconds. Results of the clinical parameters were recorded at baseline, 1 and 3 months. Statistical analysis was performed using the Friedman test followed by a post hoc test of Wilcoxon as a nonparametric test. The results showed that open flap debridement with application of Tetracycline HCl usingburnishing method wasmore increasing the treatment outcomesthan passive methods on the parameter of RAL and PD, but therewas no differences on RGML.

Kata Kunci : poket supraboni, Open Flap Debridement, Tetrasiklin Hidroklorida, metode pasif, metode burnishing