Fotografi Sebagai Instrumen Mitologi: Analisis Semiotik Terhadap Foto Berita Publikasi Kematian Khadafi
DJATI PRASETYANI HADI, Prof. Dr. Faruk
2016 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan MediaKemahadasyatan media, salah satunya terletak pada kemampuannya dalam membuat wacana mengenai realitas atau lebih tepatnya kebenaran umum. Kemampuan media massa, dalam mewacanakan realitas atau kebenaran umum tersebut, dalam kajian kritis, justru seringkali dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk melakukan sebuah bentuk penjajahan baru. Sebuah imperialisme media, yang tidak lagi dikaitkan dengan penguasaan fisik melainkan pada konstruksi mental framed, dimana strategi imperialisme dilakukan pararel dengan alih-alih pendidikan akan spirit pembebasan dan kesederajatan dalam kemasan citra Modern. Penelitian ini mencoba membongkar bagaimana fotografi berita dari artikel "Muammar Gaddafi Dead: Did Newspapers Go Too Far? (GRAPHIC PHOTOS, POLL)" yang diakses tanggal 19 Juli 2012 jam 11.05 wib melalui situs berita http://www.huffingtonpost.com/2011/10/21/muammar-gaddafi-dead-newspapers_n_1023665. html#s424556 khususnya, sebagai salah satu produk media cyber yang menurut Chapman dianggap sebagai "one of richest sources available for surveying the state of modern mythology" melakukan proses imperialisme media melalui kode-kode visual yang disebarluaskan secara massif dan diperluas secara sosial, dalam tujuannya membangun sebuah realitas media yang dalam praksisnya justru kebenarannya melampaui realitas yang sebenarnya, suatu hyperreality. Inilah mitos dalam dunia modern, sebuah organization of concent yang dibangun dengan sokongan media. Sebagaimana peran mitos 'lama', maka mitos modern ini juga memberi satu-satunya pedoman berpikir dan bersosial masyarakat yang berada dalam wilayah geopolitik mitos tersebut.
Magnitude of the media, one of which lies in its ability to create a discourse about reality or rather a general truth. In critical studies, the ability of mass media in creating public discourse of reality or truth is in fact often exploited certain parties to make a new form of colonialism. A media imperialism, which no longer associated with physical control but on "the mental framed" construction, where the strategy of imperialism carried out parallel with education instead of going to the spirit of liberation and equality in the box with the image of the Modern. This study tried to unravelling how news photography from the article "Muammar Gaddafi Dead: Did Newspapers Go Too Far? (GRAPHIC PHOTOS, POLL)" accessed on 19 July 2012 at 11.05wib through especially news sites http://www.huffingtonpost.com/2011/10/21/muammar-gaddafi-dead-newspapers_n_1023665.html#s424556, as the product of the media which according to Chapman regarded as "one of Richest sources available for surveying the state of modern mythology" doing the process of media imperialism through visual codes are massively disseminated and expanded socially, in its aim to build a media reality that is in fact true praxis beyond the actual reality, a hyperreality. This is a myth in the modern world, an organization of concent built with media support. As th role of the old myths, the modern myth also gives only guideline to thinking and social activity skill who werw in the area the geopolitical myth.
Kata Kunci : imperialisme media, modern mythology, produksi kreatif mitologi, kritik ideologi, hegemoni