PREVALENSI FAKTOR RISIKO PADA ORANG DEWASA YANG MEMILIKI GEJALA SUBJEKTIF KE ARAH PENYAKIT JANTUNG KORONER DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2015

MUSA WAKASALA, Yayi Suryo Pranbandini, M.Si, Ph.D.; dr. Citra Indriani, MPH.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Proporsi penyakit jantung koroner di Kabupaten Gunungkidul sebesar 1,3% (Riskesdas, 2013). Menurut data SP2TP Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, penderita dengan diagnosis dan gejala penyakit jantung koroner sebanyak 112 kasus. Proporsi merokok dan merokok ketika bersama anggota keluarga lain di Kabupaten Gunungkidul masih tinggi, aktivitas fisik juga masih tinggi, namun mengonsumsi buah dan sayur masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko merokok, perokok pasif, aktivitas fisik, makan buah dan sayur, pada orang dewasa yang memiliki gejala subjektif ke arah penyakit jantung koroner di Kabupaten Gunungkidul. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil survei PHBS yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DIY tahun 2015. Sampel penelitian adalah orang dewasa usia 18 - 60 tahun dan < 18 tahun tetapi sudah menikah yang tinggal dan menetap di Kabupaten Gunungkidul tahun 2015. Disain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Analisis hubungan antar variabel menggunakan chi-square dan regresi poisson. Hasil: Dari 586 sampel, sebanyak 86 orang mengalami gejala subjektif ke arah penyakit jantung koroner. Analisis bivariabel menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perokok pasif dengan gejala subjektif ke arah PJK (RP = 1,54; 95% CI = 1,02-2,33), makan buah dan sayur dengan gejala subjektif ke arah PJK (RP = 0,64; 95% CI = 0,43-0,95). Variabel perancu yang berhubungan dengan gejala subjektif ke arah PJK adalah tingkat pendidikan (RP = 1,57; 95% CI = 1,05-2,35), sedangkan merokok dan aktivitas fisik serta usia dan jenis kelamin tidak berhubungan. Analisis multivariabel tetap menunjukkan hubungan yang signifikan antara perokok pasif, makan buah dan sayur, tingkat pendidikan dengan gejala subjektif ke arah PJK. Kesimpulan: Perokok pasif dan makan buah dan sayur berhubungan dengan gejala subjektif ke arah PJK dengan dan tanpa mengikutsertakan variabel tingkat pendidikan. Diharapkan untuk melakukan survei selanjutnya terhadap penyakit jantung koroner, gejala dan faktor risikonya, perlu adanya regulasi tentang KTR dan aplikasinya di masyarakat dan perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya PJK dan gejala serta pencegahannya.

Background: The proportion of coronary heart disease in Gunungkidul District is 1,3% (Riskesdas, 2013). SP2TP data from Gunungkidul Health Office shows that there were 112 cases of patients with diagnosis and symptoms of coronary heart disease. The proportion of smoking and smoking when together with other family members are still high, physical activity is still high, but low consumption of fruits and vegetables. This study is aimed to identify the risk factors of smoking, passive smoking, physical activity, and consumption of fruit and vegetables in adults who have subjective symptoms toward coronary heart disease (CHD) in Gunungkidul District. Method: This study used secondary data, i.e. data obtained from the survey of Clean and Healthy Behaviors carried out by the Yogyakarta Provincial Health Office in 2015. Samples were adults aged 18-60 and aged < 18 but have been married and settled in Gunungkidul in 2015. The study design used is quantitative research with cross sectional study. Analysis of the relationship between variables uses chi-square and Poisson regression. Result: Of the 586 samples, 86 people suffered subjective symptoms toward CHD. Bivariate analysis shows that there was a significant relationship between passive smoking by subjective symptoms toward CHD(RP = 1, 54; 95% CI = 1, 02-2, 33), consumption of fruits and vegetables with the subjective symptoms toward CHD(RP = 0, 64; 95% CI = 0, 43-0, 95). Confounding variables associated with subjective symptoms towards CHD is the level of education (RP = 1, 57; 95% CI = 1, 05-2, 35), while smoking and physical activity as well as age and gender are not related. Multivariate analysis still shows a significant association between passive smoking, fruit and vegetable consumption, level of education and subjective symptoms toward CHD. Conclusion: Passive smoking and the consumption of fruits and vegetables associated with subjective symptoms toward CHD, with and without involving levels of education variable. It is suggested to conduct follow-up surveys to CHD, symptoms, and risk factors. It is needed to make a regulation of KTR and its application in the society, and it is needed also to do socialization and counseling about the dangers, symptoms, and prevention of CHD.

Kata Kunci : orang dewasa, merokok, perokok pasif, aktivitas fisik, penyakit jantung koroner, adults, smoking, passive smoking, physical activity, coronary heart disease