VALUASI EKONOMI OBJEK WISATA GUNUNG BROMO DI KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PERIODE 2015-2016: APLIKASI TRAVEL COST METHOD

NUR AMILIYATUS S, Prof. Dr. Iswardono Sardjono Permono, M.A.

2016 | Tesis | S2 Ekonomika Pembangunan

Gunung Bromo yang berlokasi di Kabupaten Probolinggo menjadi destinasi favorit para penikmat wisata kini semakin lama semakin ramai. Untuk tetap menjaga eksistensinya sebagai objek wisata terbaik, pemerintah dan pihak swasta bersama masyarakat perlu meningkatkan potensi alam baik mengembangkan dan meningkatkan sarana prasarana serta fasilitas yang ada. Dengan diketahuinya nilai ekonomi dari Objek Wisata Gunung Bromo diharapkan menjadi acuan pihak-pihak pengembang terkait untuk terus melakukan perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Travel Cost Method (TCM) dengan variabel dependen jumlah kunjungan (VISIT) dan variabel independennya antara lain biaya perjalanan (COST), penghasilan (INC), jarak (DIST), waktu tempuh (TIME), pendidikan (EDU) serta usia (AGE). Didapatkan nilai surplus konsumen per tahun rata-rata sebesar Rp778.656,00,00. Surplus konsumen berada pada rentang Rp584.980,00 sampai dengan Rp972.332,00. Sehingga didapatkan nilai ekonomi Objek Wisata Gunung Bromo berdasarakan Haab dan Mc connel berada dalam interval Rp58.963.664.080,00 sampai dengan Rp98.007.176.272,00 per tahun dengan rata rata sebesar Rp78.485.410.176,00 per tahun. Kata kunci: Travel Cost Method, Nilai Ekonomi dan Surplus Konsumen

Mount Bromo is located in Probolinggo, become a favorite destination for travelling lovers is now becoming increasingly crowded. To keep its existence as the best tourist attractions, government and the private sector and the community need to increase the natural potential of both developing and enhancing infrastructure and existing facilities. By knowing the economic value of Attractions Mount Bromo is expected to be a reference for developers parties concerned to continue to make improvements. The method used in this study was the Travel Cost Method (TCM) with the dependent variable number of visits (VISIT) and the independent variables include travel costs (COST), income (INC), the distance (DIST), travel time (TIME), education ( EDU) and age (AGE). Consumer surplus value obtained per year on average Rp778.656.00,00. The consumer surplus is in the range of up to Rp584.980,00-Rp972.332,00 So we get the economic value attractions Mount Bromo berdasarakan Haab and Mc Connel be in the interval of up to Rp58.963.664.080,00-Rp98.007.176.272,00 per year with an average of Rp78.485.410.176,00 per year.

Kata Kunci : Travel Cost Method, Economic Value and Consumer Surplus