Analisis panjang dan tebal perkerasan lentur landasan pacu Bandar Udara Hasanuddin Makassar
HALIM, Henra, Ir. H. Wardhani Sartono, MSc
2003 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiPesatnya pertumbuhan ialulintas udara, pergerakan pesawat terbang, barang dan penumpang domestik dan internasional di bandar udara Hasanuddin Makassar, mengharuskan pihak pengelola bandar udara untuk menyediakan landasan pacu yang dapat melayani kebutuhan panjang dan tebal perkerasan pesawat rencana. Sehingga perlu segera dilakukan analisis kinerja panjang dan tebal perkerasan yang ada sekarang dalam melayani Ialulintas yang diprediksikan. Bandar udara Hasanuddin Makassar yang mempunyai panjang landasan pacu 2500 m, perkerasan tebal 108 cm, PCN 83/F/C/XAJ dan CBR tanah dasar 6% serta pesawat terbang terbesar yang diiayani adalah MD-11, akan dianalisis panjang landasan pacunya menggunakan metode FAA dalam AC 150/5325-4A, Aeroplane Characteristic for Airport Planning dari pabrik pesawat terb ang, dan ICAO - Aerodromen Design Manual Part 1 - Runway, dan tebal perkerasannya dianalisis menggunkan metode FAA AC 150/5320-6D dan metode Transport Canada AK-77-'6d-300, sedangkan kekuatan perkerasannya dianalisis menggunakan metode ACN/PCN dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 3 dan ALR/PLR dari Transport Canada ERD No. 133. Hasii analisis menunjukkan tebal eksisting hanya dapat melayani pesawat rencana MD-11 dengan berat operasi S2%MT0W, agar pesawat terbang rencana MD-11 dapat beroperasi dengan MTOW di bandar udara Hasanuddin Makassar maka panjang landasan pacu harus diperpanjang 900 m, dan perkerasan harus dilakukan overlay setebal 12.7 cm berdasarkan metode FAA sedangkan berdasarkan metode Transport Canada tidak perlu dilakukan overlay. Sedangkan hasil analisis kekuatan perkerasan metode ICAO maka nilai PCN setelah dilakukan overlay meningkat menjadi PCN 86/F/C/X/T lebih besar dari nilai PCN yang dibutuhkan PCN 79/F/C/X/V dan hasil metode Transport Canada menunjukkan bahwa nilai PLR yang dibutuhkan yaitu PLR 10.6 (1.38 MPa) lebih kecil dari pada nilai PLR eksisting yaitu PLR 11.6 (1.38 MPa).
Due to the rapid growth of air traffic, the movements of airplanes, merchandises, as well as domestic and international passengers in Hasanuddin airport of Makassar, the airport management must provide a runway that is capable to fulfill the required pavement length and thickness. Therefore, an analysis of the existing pavement length and thickness must be carried out in order to cope with the predicted traffic condition. The runway length of Hasanuddin Airport is 2,500 m with a thickness of 108 cm, PCN 83/F/C/X/U and subgrade CBR of 6%. The largest airplane being served is the MD-11. The runway length is analyzed using FAA method in AC 150/5325-4A, Airplane Characteristics for Airport Planning from the airplane manufacturer, and Transport Canada Method AK-77-68-300. The pavement strength is analyzed using the ACN/PCN Method of ICAO Aerodrome Design Manual Part 3 and ALR/PLR of Transport Canada ERD No. 133. The analysis results show that the existing thickness is only capable for accommodated the design aircraft of MD-11 airplane with operational weight of 82% MTOW. In order to have a runway that is capable to be used for accommodated MD-11 airplane with MTOW. the runway length must be increased to 900 m. Based on the FAA method, it also requires a 10 cm overlay. On the other hand, based on Transport Canada, the overlay is unnecessary. The strength analysis based on ICAO Method shows that after the overlay, the PCN value increases to 86/F/C/X/T, which is larger than the required PCN 79/F/X/T. Transport Canada Method shows that required PLR value, which is PLR 10.6 (1.38 MPa) is smaller than the existing PLR value, which is PLR 11.6 (1.38 Mpa),
Kata Kunci : Bandar Udara,Landasan,Panjang dan Tebal Perkerasan Lentur