HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS DI INDONESIA (ANALISIS DATA INDONESIA FAMILY LIFE SURVEY TAHUN 2014)
KASYANI, Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes; Dr. rer. nat. dr. BJ. Istiti Kandarina
2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi penyebab kematian tertinggi adalah penyakit kardiovaskular. Mayoritas penyakit kardiovaskular disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dikontrol di antaranya adalah hipertensi dan diabetes mellitus. Hipertensi dan diabetes mellitus merupakan faktor risiko utama kematian global. Status gizi berkontribusi terhadap tingginya prevalensi hipertensi dan diabetes mellitus, khususnya overweight dan obesitas. Sementara, di Indonesia kasus status gizi lebih (overweight dan obesitas) meningkat setiap tahunnya. Tujuan: Mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang (LP) dengan kejadian hipertensi dan diabetes mellitus di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional yang menganalisis data sekunder. Data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif, bersumber dari data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5. Subyek penelitian ini berumur 40 tahun ke atas, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 12.012 responden. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik. Hasil: Prevalensi hipertensi 42,3% sedangkan diabetes mellitus 4,1%. Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,000) antara IMT (OR untuk gizi normal 1,56; gizi lebih tingkat ringan (overweight) 2,04; gizi lebih tingkat berat (obesitas) 2,85) dan LP (OR LP berisiko 1,48) dengan kejadian hipertensi. Selain itu terdapat pula hubungan yang signifikan antara IMT (OR untuk gizi kurang tingkat ringan 6,24; normal 7,23; gizi lebih tingkat ringan (overweight) 7,03; gizi lebih tingkat berat (obesitas) 5,26) dan LP (OR LP berisiko 1,89) dengan diabetes mellitus. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi baik berdasarkan IMT maupun berdasarkan LP dengan kejadian hipertensi dan juga diabetes mellitus. Kata kunci: IMT, Lingkar Pinggang, Hipertensi, Diabetes Mellitus, Indonesia
Background: Non-communicable diseases (NCDs) that cause of death was cardiovascular disease. The majority of cardiovascular disease caused by risk factors that can be controlled, including hypertension and diabetes mellitus. Hypertension and diabetes mellitus are major risk factors for global mortality. Nutritional status contribute to the high prevalence of hypertension and diabetes mellitus, especially overweight and obesity. Meanwhile, in Indonesia cases of nutritional status (overweight and obese) increase every year. Objective: To determine the relationship of body mass index (BMI) and waist circumference (WC) with hypertension and diabetes mellitus in Indonesia. Methods: This study was an analytical study with cross-sectional study analyzed secondary data. The data used is quantitative secondary data, sourced from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 5th. The subjects of this study is 12,012 respondents aged 40 years and older in accordance with inclusion and exclusion criteria. Analysis of the data using Chi-Square and logistic regression test. Results: The prevalence of hypertension was 42.3%, whereas diabetes mellitus was 4.1%. There are a significant association (p= 0.000) between BMI (OR 1.56 for normal; 2.04 for overweight; 2.85 for obesity) and WC (OR 1.48) with hypertension. There are also a significant relationship between BMI (OR 6,24 for mild malnutrition; 7.23 for normal; 7.03 for overweight; 5.26 for obesity) and WC (OR 1.89 for risky WC) with diabetes mellitus. Conclusion: There are significant association between nutritional status based on BMI and WC with hypertension and diabetes mellitus. Keywords: BMI, Waist Circumference, Hypertension, Diabetes Mellitus, Indonesia, IFLS 5
Kata Kunci : IMT, Lingkar Pinggang, Hipertensi, Diabetes Mellitus, Indonesia