Analisis Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Unit Usaha Dradjat Laksana Menggunakan Model Supply Chain Performance Assessment Tool
RADITYA RS DJANEGARA, Wakhid Slamet Ciptono, MBA, MPM, Ph.D.
2016 | Skripsi | S1 MANAJEMENKonsep manajemen rantai pasokan mengalami peningkatan populeritas karena kepentingan perannya dalam bersaing. Seiring dengan globalisasi dan persaingan yang ketat secara lokal, nasional, dan global, ahli pengelolaan rantai pasokan menjadi semakin dibutuhkan di tiap bagian rantai proses produksi, dari awal pemasok bahan mentah hingga mencapai ujung konsumen akhir. Tidak hanya perusahaan besar, perusahaan skala kecil dan menengah juga mulai melihat proses rantai pasokan merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan demi memperkuat daya saing mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menilai rantai pasokan Dradjat Laksana, sebuah perusahaan kecil yang bergerak di industri mode busana Muslim mewah yang terletak di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan model supply chain performance assessment tool (SCPAT) yang telah dikembangkan khusus untuk menilai UMKM, untuk penilaian dan evaluasi kinerja rantai pasokan. Penelitian ini juga menggunakan metode studi kasus untuk menggambarkan dan mengevaluasi rantai pasokan perusahaan, dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan kajian literatur. Evaluasi serta pembahasan hasil studi menggunakan teknik analisis kualitatif. Kendala perusahaan turut dimasukkan untuk membantu perkembangan perusahaan kedepannya. Hasil evaluasi dan pembahasan penelitian berhasil menunjukkan bahwa kinerja rantai pasokan secara keseluruhan sudah baik dibanding dengan rata-rata nilai acuan. Analisis lebih lanjut menemukan permasalahan terletak pada gaji yang terlalu tinggi dan penentuan harga yang kurang tepat, yang tidak termasuk dalam indikator penilaian. Mengenai proses rantai pasokan perusahan, hasil analisis dapat menjelaskan dan menggambarakan proses rantai pasokan perusahaan dengan dibagi menjadi tiga bagian: hulu, internal, dan hilir. Analisis dan pembahasan juga mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi perusahaan serta masukan untuk menghadapinya.
The concept of supply chain management experiences an increase in popularity for their important role for companies to be competitive. Along with globalization and the increasing competitiveness on the local, national, and global level, skilled supply chain managers are needed on every part of the supply chain process, from the top suppliers of raw materials to the end consumers. Now not only the big companies, but also the small and medium enterprises are starting to see supply chain as an important issue to pay attention to in order to increase their competitiveness. This study is aimed to describe and assess the supply chain of Dradjat Laksana, a small company that operates in the fashion industry, specifically luxurious Muslim clothing, located in Jakarta Selatan. This study uses supply chain performance assessment tool (SCPAT) model that was developed for SMEs to assess and evaluate their performance in supply chain. This study also uses a case study method to describe and analyze the company's supply chain, using observation, in-depth interview, and literature review as data collection method. The analysis and discussion of the study results uses qualitative analysis technique. Company constraints are also included in the discussion to help the company in developing itself in the future. The result of the study successfully shown that the supply chain performance overall are satisfactory compare to the average score of the benchmark. Further analysis found a problem lies in the high cost of wages and the lack of proper pricing, both which isn't included in the assessment indicator. Regarding the company's supply chain process, the result of the analysis describes the supply chain process by dividing into three parts: upstream, internal, and downstream. The analysis and discussion also identifies the constraints faced by the company and inputs on how to overcome them.
Kata Kunci : pengelolaan rantai pasokan, usaha kecil dan menengah, penilaian, kinerja rantai pasokan