Strategi Jerman dalam Mempertahankan Kebijakan Energiewende: 2000-2015
ARMANDO WILSON GANDA MULIA PURBA, Dr. Nanang Pamuji Mugasejati
2016 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALBerangkat dari krisis minyak 1973 dan 1979, serta kepedulian akan isu lingkugan hidup, pada tahun 2000 pemerintah Jerman memberlakukan kebijakan transformasi energi berbasis sumber energi terbarukan, yang dikenal dengan nama Energiewende. Sampai dengan tahun 2014, kebijakan ini terbukti berhasil karena meningkatkan persentase konsumsi energi hijau di Jerman, sekaligus berperan dalam pengurangan emisi. Walaupun demikian, implementasi kebijakan ini bukannya tanpa tantangan, mengingat beban subsidi yang sangat besar dari negara untuk mendukung penelitian, maupun subsidi agar dunia industri mau beralih ke energi hijau. Ditambah lagi, tekanan juga muncul dari sektor batubara, yang notabene masih menguasai 43% dari produksi energi nasional. Tulisan ini kemudian akan mencoba untuk melihat bagaimana usaha pemerintah Jerman mempertahankan kebijakan yang terkesan ideal ini selama 15 tahun (2000-2015), termasuk dalam menghadapi tekanan dari sektor batubara; dengan harapan nantinya tulisan ini bisa menjadi bacaan yang menarik bagi mereka yang tertarik dengan dinamika yang dialami aktor negara (dalam hal ini adalah Jerman) dalam penggunaan energi terbarukan di wilayahnya, khususnya dalam konsep ecological modernization.
With oil crisis back in 1973 and 1979; also accompanied with high awareness on environmental issues, since 2000 the government of Germany is implementing the energy transformation policy which largely based on renewable energy, known as Energiewende. Up until 2014, this policy is proven to be successful because of its ability to increase the green energy consumption in Germany and reduce CO2 emission. However, the implementation of this policy has many challenges, especially related to the huge subsidy from the government. Not only that, another pressure is also coming from coal mining sector, which supplies 43% of national energy in Germany until now. This thesis will focus on the strategy from Germany government to maintain the implementation of this �ideal� policy for 15 years (2000-2015), including to handle the pressure from coal mining sector. Hopefully, this thesis can be a good read for people who are genuinely interested with the dynamic from state actor (in this case: Germany) with the green energy consumtption in its area, especially in the context of ecology modernization.
Kata Kunci : Energiewende, ecological modernization, Jerman, lingkungan