Penyelesaian Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Beberapa Perusahaan di Kota Batam

HENING RIZKY PERMATA, Prof. Dr. Ari Hernawan, S.H., M.Hum;Dr. Ir. Widodo Hariyono, A.Md., M.Kes

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Konflik yang timbul di dunia tenaga kerja banyak penyebabnya, salah satunya adalah dalam permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Batam yang merupakan kota industri juga tidak luput dari permasalahan K3 ini. Data dari Dinas Tenaga Kerja kota Batam menunjukkan banyaknya kasus kecelakaan kerja, hak pekerja yang bekerja di perusahaan tidak dibayarkan, terdapat beberapa perusahaan yang tidak menyediakan alat pelindung diri kepada pekerjanya serta permasalahan-permasalahan lainnya. Maka dari itu, perlu dilakukan penyelesaian terutama di bidang K3 agar permasalahan yang terjadi khususnya di kota Batam tidak berkembang menjadi konflik berkepanjangan yang nantinya akan berdampak pada pekerja itu sendiri, perusahaan maupun pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyelesaian permasalahan K3 pada beberapa perusahaan di kota Batam. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah HRD/HSE perusahaan, ketua DPC SPSI Batam serta kepala seksi K3 Dinas Tenaga Kerja Kota Batam. Data diukur menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan dideskripsikan secara tekstual berupa narasi dan rangkuman. Hasil : Penyelesaian permasalahan K3 yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mengadakan meeting untuk membahas segala keluhan pekerja, berupaya untuk memenuhi tuntutan, memberikan warning maupun pendekatan khusus secara personil kepada pekerja serta memberikan upaya-upaya penunjang yang memenuhi hak pekerja, seperti pelayanan kesehatan: klinik perusahaan, pemenuhan gizi pekerja, family gathering; perlindungan keselamatan: kecelakaan kerja, safety briefing, pelatihan/simulasi; waktu kerja; serta upaya penyelesaian permasalahan lainnya seperti C-TPAT, pengadaan ruang laktasi, dan mengadakan kerjasama dengan pihak kepolisian. Penyelesaian permasalahan K3 yang dilakukan oleh Serikat Pekerja sebisa mungkin dilakukan melalui upaya negosiasi, mengingatkan dan mendukung perusahaan untuk selalu mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja dan mengikutsertakan para anggotanya untuk ikut dalam pelatihan maupun seminar yang berhubungan dengan K3 untuk menambah pengetahuan mengenai hak serta kewajiban para pekerja itu sendiri sedangkan penyelesaian permasalahan K3 yang dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan investigasi langsung ke perusahaan serta melakukan pembinaan dan pengawasan. Kesimpulan: Penyelesaian permasalahan K3 yang dilakukan oleh perusahaan, serikat pekerja dan pemerintah adalah dengan melakukan pendekatan secara personil, melakukan koordinasi serta pembinaan. Kata Kunci: Penyelesaian permasalahan, keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan.

Background :There are many causes of conflicts of labor that arise in the world, one of them is the problem of occupational safety and health (OSH). Batam which is an industrial city was not immune from the problems of OSH. Data from the Department of Batam Labor indicate the number of cases of occupational accidents, the rights of workers employed in the company are not paid, there are some companies that do not provide personal protective equipment to workers as well as other issues. Therefore, it is necessary to do the settlement, especially in the field of occupational safety and health so that the problems that occur especially in Batam does not develop into a protracted conflict that will have an impact on workers, employers, and government. The purpose of this study was to determine the completion of occupational safety and health problems at some companies in the city of Batam. Methods : This study is a qualitative descriptive. Subjects in this study were the HR/HSE in companies, the union and the Department of Batam Labor. Data measured by using interview techniques, documentation and triangulation. The data were analyzed qualitatively and described in a textual form of narrative and summary. Results: Problems solving of OSH is done by the company are to hold a meeting to discuss the grievances of workers, seeks to meet the demands, giving warning or specific approach in personnel to workers and provide measures to support workers' rights, such as health services: the company clinic, nutrition workers, family gathering; safety protection: occupational accidents, safety briefing, training/simulation; working time; and the settlement of other issues such as C-TPAT, provide lactation room, and entered into a collaboration with the police. Problems solving of OSH undertaken by trade unions as much as possible through negotiation efforts, remind and support the company to always give priority to health and safety and engages its members to participate in training and seminars related to OSH to increase knowledge about the rights and obligations of the worker of OSH itself, while dispute resolution undertaken by the government is conducting an investigation directly to the company as well as to provide guidance and oversight. Conclusion: Problems solving of safety and health conducted by the company, the union and the government are to approach personnel, coordination and guidance. Keywords: Problems solving, health and safety, companies.

Kata Kunci : Penyelesaian permasalahan, keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan