Laporkan Masalah

PENGELOLAAN SAMPAH KOMUNITAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus: Pengelolaan Sampah di Paguyuban Sukunan Bersemi, Desa Sukunan, Banyuraden, Yogyakarta)

SUAIDATUS SINNI H, Dr. Amalinda Savirani, S.I.P., M.A.

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, permasalahan dalam kehidupan sehari-hari pun menjadi semakin kompleks. Demikian pula terkait dengan apa yang harus dihadapi masyarakat dan pemerintah, terkait dengan persoalan sampah sebagai masalah lingkungan yang patut diperhatikan. Adanya budaya konsumerisme dalam masyarakat turut menyumbang adanya permasalahan sampah ini. Semakin padat kawasan penduduk, maka permasalahan sampah menjadi semakin kompleks. Oleh karenanya, demi terwujudnya lingkungan yang bersih, maka diperlukan pendorong untuk memunculkan kesadaran diri mengenai pentingnya kebersihan bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Penelitian ini hendak melihat, sejauhmana upaya suatu kelompok masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan dengan cara mengelola sampah. Melihat hal tersebut, penelitian ini mengambil judul "PENGELOLAAN SAMPAH KOMUNITAS DI YOGYAKARTA (Studi Kasus: Pengelolaan Sampah di Paguyuban Sukunan Bersemi, Desa Sukunan, Banyuraden, Yogyakarta)", untuk menjelaskan dinamika berjalannya pengelolaan sampah yang dilakukan oleh komunitas. Masyarakat Sukunan merupakan komunitas yang mampu melakukan pembangunan secara mandiri dalam menjawab persoalan sampah dengan menggunakan metode 3R, yaitu; reduce, reuse dan recycle. Keberhasilan komunitas ini dalam melakukan pengelolaan sampah tidak terlepas dari peran modal social yang ada dalam masyarakat. Hal ini mendorong peneliti untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan dari kajian ini, dimana terbagi menjadi dua pertanyaan, yaitu: "Bagaimana proses terbentuknya Paguyuban Sukunan Bersemi dalam pengelolaan sampah komunitas masyarakat desa Sukunan?" dan "Bagaimana peran modal social dalam memahami pembentukan dan pengelolaan komunitas pengelolaan sampah ini". Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Alasan penggunaan pendekatan kualititatif karena penelitian ini berangkat dari pemahaman bahwa, untuk mengkaji suatu fenomena sosial secara komprehensif maka penelitian ini mencoba untuk menelisik lebih jauh dan menginterpretasikan hal-hal yang lebih bersifat mikro dari sebuah pernyataan-pernyataan suatu objek. Sedangkan, sumber data primer yang dipakai peneliti berasal dari actor kunci pengurus Paguyuban dan anggota Paguyuban itu sendiri. Disamping itu, penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi sebagai teknik utama dalam mengumpulkan data. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di komunitas masyarakat Sukunan bisa terbentuk dikarenakan adanya modal social yang sudah tumbuh lama dalam diri masyarakat. Pemahaman terhadap konsep partisipasi, modal social, dan pentingnya peran actor kunci Paguyuban Sukunan, merupakan temuan yang menjelaskan motivasi dan factor determinan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Sukunan. Modal social yang berpengaruh dalam upaya pengelolaan sampah ini, dibagi menjadi tiga level yaitu; level nilai, level institusi dan level mekanisme.

Along with the development of globalization era, problems in daily life became increasingly complex. Similarly, associated with what must be faced by the community and the government related to the waste problem as environmental issues which should be noted. The culture of consumerism in society contributed in this waste problems. The more congested population of a region, the waste problem becomes more complex. Therefore, in order to realize a clean environment, it would require a driving force to bring self-awareness about the importance of hygiene for the survival of the community. This study wanted to see, how far the efforts of a community in addressing environmental issues by managing the waste. Seeing that, this study take the title "WASTE MANAGEMENT COMMUNITY IN YOGYAKARTA (Case Study: Waste Management in Paguyuban Sukunan Bersemi, Sukunan village, Banyuraden, Yogyakarta)", to explain the dynamics of the passage of waste management conducted by the community. Sukunan community is a community that capable of conducting development independently in addressing the waste problem by using 3R method, that is; reduce, reuse, and recycle. The success of this community in conducting waste management can't be separated from the role of social capital in society. This encourages the researcher to find out the answer to the question of this study, which is divided into two question, that is: "How is the formation process of Paguyuban Sukunan Bersemi in waste management in rural community of Sukunan village?" and "How is the role of social capital in understanding the formation and the management of this waste management community?". Researcher used a qualitative approach in this study by using the case study method. The reason for using qualitative approach, because this study departed from the understanding that, in order to examine a social phenomenon comprehensively, this study tried to probe further and interpret the things that are more micro than the statements of an object. Meanwhile, the primary data source that used by researcher come from the key actor of board member of Paguyuban and the member itself. In addition, this study used interviews and observations as a major technique in collecting the data. The conclusion of this study indicated that waste management in Sukunan communities can be formed due to the social capital that has grown old within society. Understanding the concepts of participation, social capital, and the importance of the role of a key actor of Paguyuban Sukunan are the findings that explained the motivation and the determinant factor in community-based waste management in Sukunan. Social capital which influential in this waste management effort divided into three levels, that is; norms/value, institution, and mechanism.

Kata Kunci : Pengelolaan sampah komunitas, aktor, Modal sosial, level nilai, level institusi, level mekanisme

  1. S1-2016-267518-abstract.pdf  
  2. S1-2016-267518-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-267518-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-267518-title.pdf