Peran Industri Senjata Dalam Perang Irak 2003
ESRON RAKUTTA, Dr. Dafri Agussalim, M.A.
2016 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALPokok dari penulisan skripsi ini adalah menganalisis peran yang diambil oleh industri senjata Amerika Serikat dalam Perang Irak 2003. Penelitian skrispi ini mengarah kepada langkah-langkah yang ditempuh oleh industri senjata terutama pendekatan-pendekatan terhadap proses pembuatan kebijakan dalam perang Irak, terutama masalah pembelian senjata. Lobi-lobi dilakukan sebagai instrumen pendekatan terhadap para pemangku kebijakan, untuk memastikan bahwa kontrak-kontrak pembelian senjata bisa dimenangkan. Tindakan-tindakan yang dilakuan oleh industri-industri senjata Amerika Serikat dalam Perang Irak 2003 konsekuensi logis dari sistem demokrasi Amerika Serikat yang secara konstitusi mengizinkan aktor-aktor non-negara untuk ikut terlibat dalam proses pembuatan kebijakan. Dalam hal ini, industri senjata ikut ambil bagian dalam proses pengambilan kebijakan pertahanan dan keamanan Amerika Serikat. Tujuannya jelas agar kepentingan-kepentingan industri senjata tersebut terakomodasi dalam hasil kebijakan. Kerangka konseptual yang dipakai dalam penelitian ini adalah Military Industrial Complex. Kerangka konseptual ini menjelaskan bagaimana hubungan antara industri senjata dengan pihak pemerintah Amerika Serikat, dan hasil-hasil kesepakatan yang dicapai dari hubungan tersebut. Hasilnya, industri-industri senjata yang melakukan pendekatan dengan pihak kongres dan pemerintah berhasil memenangkan kontrak penjualan senjata kepada pemerintah Amerika Serikat dalam Perang Irak 2003. Hal ini membuktikan bahwa Military Industrial Complex merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembuatan kebijakan pertahanan dan keamanan Amerika Serikat.
This research aims to analyze the role taken by the US military industrial complex on the 2003 Iraq War. It will later explains any necessary steps taken by the elites behind the industry, which were done through the policy making process related to the extention of the Iraq War and arms purchases. This reality is a logical consequences of the liberal-democratic system in the United States as constitutionally, states give a permission for non-state actors to get involve in decision making process. In this case, military industrial complex takes a big part in the defense and security policy in the United States, in which it means that the policy outcome has to also carry the interests of the arms industry. The conceptual framework used in this research is the Military Industrial Complex. This conceptual framework describes how the relationship between economic actor and state works, and what can be produced by this cooperation. As a result, arms manufacturers who approached the Congressional party and the government have won a contract to sell their weapons to the United States government in the 2003 Iraq War. This proves that non-state actor, such as the Military Industrial Complex, is an integral part of the defense and security policy-making process in the United States.
Kata Kunci : Peran, Industri Senjata, Pemerintah, Kongres, Military Industrial Complex