Desain Subjective Evaluation Untuk Menganalisis Kualitas Akustik Pasif di Ruang Kelas Tipe Berundak

BINTANG RAMADHAN , Sentagi Sesotya Utami S.T., M.Sc., Ph.D.; Ir. R. Sugeng Joko Sarwono M.T., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK FISIKA

Ruang kelas (learning space) merupakan salah satu fasilitas umum pada sebuah institusi pendidikan di mana terjadi proses belajar mengajar dengan kegiatan utama terkait interaksi pembicaraan. Kondisi akustik ruang kelas yang tidak baik dapat menyebabkan kelelahan dan tidak fokus dalam menerima materi. Masalah yang ditemukan yaitu ruang kelas sudah memenuhi standar secara objektif tanpa mengetahui persepsi subjektif oleh pengguna kelas. Oleh sebab itu, dirancang sebuah metode untuk mengetahui persepsi subjektif yang disebut subjective evaluation. Metode ini digunakan untuk mengetahui kondisi akustik ruang dengan cara pengambilan data impulse response dan dari hasil perekaman impulse response dapat diketahui nilai parameter akustik yang berupa Sound Pressure Level SPL, Waktu Dengung T30, Clarity C50, dan Definition D50. Metode yang digunakan yaitu auralisasi dan survey. Metode auralisasi ditekankan pada proses konvolusi dan filterisasi, sedangkan metode survey menggunakan tool berupa questionnaire yang ditekankan pada interface dan pertanyaan terkait parameter akustik. Persentase parameter yang sudah memenuhi standar ANSI-ASA S12.60-2002 terkait kualitas akustik ruang kelas adalah SPL sebesar 100%, T30 sebesar 37,5%, dan C50 sebesar 37.5%. Untuk overall acoustic impression, responden menilai kondisi ruang treatment adalah lumayan baik dengan rata-rata sebesar 4.25 dan memberikan penilaian mendekati baik untuk ruang non-treatment dengan rata-rata sebesar 2.91. Kesimpulan pertama adalah Ruang KPFT 2.3 UGM membutuhkan acoustics treatment agar ruang kelas dapat berfungsi dengan baik. Kesimpulan kedua yaitu perancangan subjective evaluation dipengaruhi oleh beberapa hal seperti proses auralisasi, komponen pertanyaan questionnaire, kondisi lingkungan responden saat pengisian questionnaire serta demografi responden.

The classroom (learning space) is one of the common facilities at an educational institution where there is a learning process with the main activities related to the interaction of the talks. Acoustic conditions of classrooms both can cause fatigue and unfocused in receiving the material. Problems found that classrooms already have the standards objectively without knowing the user's subjective perception. Therefore, designed a method to determine the subjective perception of the so-called Subjective evaluation. This method is used to determine the condition of room acoustics by means of impulse response data retrieval and from there it can be seen in the form of values of acoustic parameters such as Sound Pressure Level SPL, Reverberation Time T30, C50 Clarity and Definition D50. The method used is auralization and surveys. Auralization method emphasis on the process of convolution and filtering, while the method of using the tool in the form of questionnaire survey which focused on the interface and the related question of acoustic parameters. The percentage of parameters that already have the standard by ANSI-ASA S12.60-2002 related quality of classroom acoustics are the 100% SPL, T30 of 37.5%, and 37.5% of C50. For the overall acoustic impression, respondents rate the condition of the treatment room was pretty good with an average of 4.25 and provide ratings across both non-treatment room with an average of 2.91. The first conclusion is KPFT 2.3 UGM Room require treatment so that classrooms can be functioning properly. The second conclusion is that the design of Subjective evaluations are influenced by several things such as auralization process, components question of questionnaire, respondents environmental conditions during filling questionnaire and demographic of respondents.

Kata Kunci : Akustik ruang kelas, Subjective Evaluation, Auralisasi, Filterisasi, Questionnaire