PERSEBARAN ALAMI ANAKAN ALAM JENIS KEPUNDUNG (Baccaurea racemosa)DI DESA BAWUKAN, KECAMATANKEMALANG, KABUPATEN KLATEN
ALVIAN EKA SADEWA, Drs. Wiyono, M.Si
2016 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SVINTISARI Kepundung (Baccaurea racemosa) merupakan tanaman langka. Tanaman kepundung merupakan buah-buahan asli dari Asia Tenggara yang tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan (termasuk Sarawak, Brunei, Sabah), Sulawesi, sampai Maluku. Spesies ini lebih banyak dibudidayakan di Sumatera, Jawa dan Bali. Pohon ini tumbuh di daratan rendah hingga 1.000 m dpl. Habitat yang disukai adalah tanah aluvial dan kering hingga tanah berpasir dan tanah liat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan permudaan Kepundung dan pola persebarannya. Metode penelitian ini diawali dengan menentukan 3 lokasi sampel pada Desa Bawukan yang memiliki potensi pohon Kepundung. Pada setiap lokasi sampel dibuat petak ukur sebanyak 10 petak ukur. Petak ukur yang digunakan berukuran 10 m x 10 m untuk mengamati tingkat hidup tiang, 5m x 5m digunakan untuk mengamati tingkat hidup sapihan, dan selanjutnya ukuran 2m x 2m untuk mengamati tingkat hidup semai. Pengolahan hasil penelitian dilakukan dengan menghitung kerapatan, frekuensi dan indeks morisita pada masing-masing tingkatan permudaan. Berdasarkan hasil penilitian diperoleh nilai kerapatan dan frekuensi pada permudaan Kepundung, pada semai nilai kerapatannya 20.166 individu/ha dan nilai frekuensinya adalah 0,767. Pada tingkat sapihan kerapatannya adalah 760 individu/ha dan frekuensinya 0,667, sedangkan untuk tingkat tiang kerapatannya adalah 93 individu/ha dengan frekuensi 0,4. Hasil perhitungan indeks morisita didapatkan nilainya pada masing-masing permudaan yaitu pada semai nilainya 1,668, pada sapihan 1,738 sedangkan pada permudaan tingkat tiang adalah 2,69. Dengan hasil indeks morisita tersebut, maka kesimpulannya adalah pola persebaran pada permudaan Kepundung bersifat mengelompok atau bergerombol.
ABSTRACT Kepundung (Baccaurea racemosa) is a rare plant. Plants kepundung are native fruit from Southeast Asia that spread from Thailand, Peninsular Malaysia, Sumatra, Java, Nusa Tenggara, Kalimantan (including Sarawak, Brunei, Sabah), Sulawesi, until Maluku. This species is widely cultivated in Sumatra, Java and Bali. This tree grows in the lower mainland of up to 1.000 m above sea level. Preferred habitat is the alluvial soils and dry until the sandy soil and clay. This study aims to determine the density and pattern of spreading Kepundung regeneration. This research method begins by determining the three sample locations in the village of Bawukan that has the potential Kepundung. At each location a sample made of the plot as much as 10 field plots. Plots used measuring 10 m x 10 m to observe the level of life pole, 5m x 5m was used to observe the level of life sapling, and then the size of 2m x 2m to observe the survival rate of seedlingzs. Processing the results of research carried out by calculating the density, frequency and index morisita at each level of regeneration. Based on the results obtained by the density and frequency values on Kepundung regeneration, the seedling density value 20.166 individuals / ha and frequency value is 0.767. At the level of sapling density is 760 individuals / ha and frequency value is 0.667, while for the pole density level was 93 individuals / ha with a frequency of 0.4. Results obtained morisita calculation of the index value at each seedling regeneration is the value 1,668, at 1.738 sapling regeneration rate while the pole is 2.69. With the morisita index results, then the conclusion is the distribution pattern on the regeneration Kepundung are clumped or clustered.
Kata Kunci : Persebaran, Anakan Alam, Kepundung (Baccaurea racemosa)