Laporkan Masalah

penerapan keadilan restoratif bagi anak yang berhadapan dengan hukum terkait tindak pidana narkotika pada tahap penyidikan daalam peradilan pidana di indonesia

BAGUS INDIKA, muhammad fatahillah akbar, S.H.,LL,M.

2016 | Skripsi | S1 ILMU HUKUM

Seiring perkembangan zaman, anak sebagai generasi penerus bangsa banyak melakukan penyimpangan. Penyimpangan yang paling membahayakan adalah tentang penyalahgunaan narkotika. Dari data yang yang diperoleh dari KPAI kenaikan anak penyalahgunaan narkotika naik hampir 400 persen kurun waktu 2011 sampai 2014. Dalam penanganannya banyak anak yang terpaksa melalaui proses peradilan bahkan sampai dijatuhkan pidana perampasan kemerdekaan. Proses peradilan dan pidana perampasan kemerdekaan memiliki berdampak buruk bagi anak. Guna menghindarkan anak dari pengaruh buruk proses peradilan terdapat suatu konsep yang lebih menekankan pengembalian kepada keadaan semula dalam UU SPPA yang bertujuan guna menghindarkan anak dari efek negatif peradilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis bagaimanan pengaturan konsep keadilan restoratif dan bagaimana implementasinya dalam proses peradilan anak terkait tindak pidana narkotika di indonesia . penelitian ini merupakan penilitian berjenis normatif empiris menggabungkan data lapangan dan dikaitkan dengan data kepustakaan. Data sekunder penelitian ini didapat dari menganalisis konsep keadilan restoratif dikaitkan dengan peraturan-peraturan,asas-asas, dan teori hukum pidana. Data primer penelitian ini diperoleh dengan metode empiris yaitu langsung terjun kelapangan guna mencari data kasus anak yang terlibat narkotika. Lokasi penelitian ini berlokasi di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah penerapan keadilan restoratif bagi anak penyalahguna narkotika narkotika dalam kenyataannya dilapangan sulit untuk diterapkan walaupun dalam peraturan perundang-undangan dimungkinkan. Konsep keadilan restoratif yang diatur dalam UU SPPA tidak diperuntukan untuk kejahatan serius seperti narkotika. Selain daripada itu pada penerpannya ditahap penyidikan terdapat beberapa hambatan yang membuat penerapan konsep ini belum berjalan secara optimal.

Along with the times, children as the future generation have done a lot of irregularities. Deviations of the most dangerous is the abuse of narcotics. From the data obtained from KPAI, child drug abuse increase nearly 400 percent during the period 2011 to 2014. In handling this case, a lot of children who are forced through judicial process even dropped criminal deprivation of liberty. Criminal justice process and the deprivation of liberty have detrimental impacts for children. To prevent children from bad influences judicial process, there is a concept which emphasizes the return to the original state in Juvenile Justice System Act (UU SPPA) which aims to prevent children from the negative effects of the judiciary. This research goals is to analyze how the concept of restorative justice settings and how its implementation in the juvenile justice system related to narcotic crime in Indonesia. This research is a normative manifold combines empirical field data and associated with literature data. Secondary data obtained from this study to analyze the concept of restorative justice is associated with rules, principles, and theories of criminal law. The primary data obtained by empirical methods which directly falls spaciousness for data on cases of children involved narcotics. The research location is located in the province of Yogyakarta Special Region. The results found in this research is the application of restorative justice for child abusers of narcotics.In the field, it is difficult to apply even if it is possible as regulated in the Act. The concept of restorative justice as stipulated in Juvenile Justice System Act (UU SPPA) not intended for serious crimes such as narcotics. Other than that ,the investigation process faces several obstacles that make the application of this concept has not run optimally.

Kata Kunci : Keadilan Restoratif, Anak, Narkotika

  1. S1-2016-334411-abstract.pdf  
  2. S1-2016-334411-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-334411-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-334411-title.pdf