Analisis Kelembagaan LMDH Mustika Jati dalam Pengelolaan Hutan di BKPH Getas KPH Ngawi
AGUS TRIANTO, Bowo Dwi Siswoko, S.Hut., M.A
2016 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SVDalam beberapa dekade terakhir telah terjadi pergeseran paradigma dalam pengelolaan sumberdaya hutan yang disebabkan oleh perubahan kondisi sumberdaya hutan dan sosial ekonomi masyarakat. Pada kenyataannya dilapangan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kehutanan masih lemah karena belum didukung oleh kelembagaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui aktifitas LMDH Mustika Jati dalam pengelolaan hutan; (2) aspek-aspek kelembagaan LMDH Mustika Jati dalam pengelolaan hutan; (3) problematika kelembagaan LMDH Mustika Jati dalam pengelolaan hutan beserta alternatif penyelesaiannya. Penelitian ini dilakukan di Desa Getas, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah pada bulan Juli-Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara, dan studi dokumen. Teknik penentuan informan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan didapatkan 27 informan terpilih. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: LMDH Mustika Jati berperan sebagai wadah untuk menjembatani masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM); Peran LMDH Mustika Jati dalam pengelolaan hutan dan mensejahterakan masyarakat tidak maksimal. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi, tingkat SDM masih rendah, kurangnya koordinasi dan komunikasi antar stakeholder, sumberdaya yang terbatas, kurangnya komitmen para stakeholder, dan kondisi LMDH yang jalan di tempat; Pengembangan kelembagaan LMDH Mustika Jati guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Getas dapat dilakukan dengan cara melakukan pengembangan dalam kelembagaan dilihat dari aspek problematika yang dihadapi berhubungan dengan aspek struktural dan aspek kultural kelembagaan LMDH Mustika Jati.
In recent decades there has been a paradigm shift in the management of forest resources due to the changing conditions of forest resources and socioeconomic conditions. In fact, the field of community empowerment in forestry development is still weak because it is not supported by the community institutions. The purpose of this study was to: (1) determine the activity LMDH Mustika Jati in forest management; (2) the institutional aspects LMDH Mustika Jati in forest management; (3) the problem of institutional LMDH Mustika Jati in forest management as well as an alternative solution. This research was conducted in the village of Getas, Kradenan, Blora, Central Java Province in July-August 2016. This study used a qualitative approach with case study method. Data were collected by means of direct observation, interviews and document study. Mechanical determination of informants by using purposive sampling method to obtain 27 selected informants. The data were analyzed descriptively by means of data reduction, data presentation, conclusion and verification. Based on the results of research and discussion it can be concluded that: LMDH Mustika Jati serves as a platform to bridge communities in improving their welfare through a program of Community Based Forest Management (CBFM); Mustika Jati LMDH role in forest management and the public welfare is not maximized. This is due to lack of socialization, still low level of human resources, lack of coordination and communication among stakeholders, limited resources, lack of commitment of stakeholders, and the condition of the road LMDH in place; Mustika Jati LMDH institutional development to improve the welfare of the villagers Getas can be done by the institutional development from the aspects of the problems faced related to the structural aspect and the cultural aspect of institutional LMDH Mustika Jati.
Kata Kunci : analisis kelembagaan, pengelolaan hutan, masyarakat desa hutan