Laporkan Masalah

PENGARUH PH DAN SUHU TERHADAP STABILITAS SIRUP ANTIHIPERTENSI EKSTRAK ETANOLIK HERBA SELEDRI (Apium graveolens L.)

RISSA ROMADHONA, Prof. Dr. Ahmad Kharis Nugroho, M.Si, Apt

2016 | Skripsi | S1 FARMASI

INTISARI Tanaman seledri (Apium graveolens L.) telah lama dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sebagai antihipertensi oleh masyarakat Indonesia. Herba seledri mengandung senyawa fenolik, salah satunya apigenin yang memiliki efek antihipertensi melalui mekanisme vasorelaksasi. Senyawa fenolik rentan mengalami oksidasi, sehingga mengurangi bahkan menghilangkan aktivitas farmakologisnya apabila digunakan dalam pengobatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap stabilitas fisika dan kimia sediaan sirup antihipertensi ekstrak etanolik herba seledri (A. graveolens). Ekstrak kental seledri dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya ekstrak kental diformulasikan menjadi sirup dengan variasi pH dengan penggunaan larutan dapar pH 5, 7, dan 8 untuk mengetahui pengaruh pH terhadap stabilitas fisika dan kimia sediaan sirup ekstrak etanolik seledri, serta digunakan suhu 40, 55, dan 70 oC untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap stabilitas fisika dan kimia sediaan sirup. Sifat fisika yang diamati meliputi organoleptis, pH sirup, viskositas, dan durasi pengendapan. Sifat kimia yang diamati adalah kadar dan kecepatan degradasi (k), serta energi aktivasi (Ea) flavonoid total relatif terhadap kuersetin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dan suhu mempengaruhi stabilitas fisika dan kimia sediaan. Stabilitas fisika sediaan meningkat pada pH yang lebih asam pada rentang pH 5,40-7,45 dan suhu yang lebih rendah pada rentang suhu 40-70 oC. Perubahan pH dan viskositas sirup semakin kecil pada pH yang semakin asam. Namun, pH sirup tidak mempengaruhi sifat organoleptis, durasi stabilitas, dan juga tanggap rasa dari keempat formula. Stabilitas kimia sirup terbaik adalah Formula 2 yang memiliki pH terendah dengan t1/2 dan t90 paling lama, sedangkan stabilitas terjelek adalah Formula 3 yang memiliki pH netral dengan t1/2 dan t90 paling pendek. Sedangkan Formula 1 dan 4 berada pada urutan kedua dan ketiga. Semakin tinggi suhu, semakin besar nilai k (kecepatan degradasi) formula. Nilai k paling besar pada suhu 70 oC dan paling kecil pada suhu 40 oC.

INTISARI Tanaman seledri (Apium graveolens L.) telah lama dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sebagai antihipertensi oleh masyarakat Indonesia. Herba seledri mengandung senyawa fenolik, salah satunya apigenin yang memiliki efek antihipertensi melalui mekanisme vasorelaksasi. Senyawa fenolik rentan mengalami oksidasi, sehingga mengurangi bahkan menghilangkan aktivitas farmakologisnya apabila digunakan dalam pengobatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap stabilitas fisika dan kimia sediaan sirup antihipertensi ekstrak etanolik herba seledri (A. graveolens). Ekstrak kental seledri dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya ekstrak kental diformulasikan menjadi sirup dengan variasi pH dengan penggunaan larutan dapar pH 5, 7, dan 8 untuk mengetahui pengaruh pH terhadap stabilitas fisika dan kimia sediaan sirup ekstrak etanolik seledri, serta digunakan suhu 40, 55, dan 70 oC untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap stabilitas fisika dan kimia sediaan sirup. Sifat fisika yang diamati meliputi organoleptis, pH sirup, viskositas, dan durasi pengendapan. Sifat kimia yang diamati adalah kadar dan kecepatan degradasi (k), serta energi aktivasi (Ea) flavonoid total relatif terhadap kuersetin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH dan suhu mempengaruhi stabilitas fisika dan kimia sediaan. Stabilitas fisika sediaan meningkat pada pH yang lebih asam pada rentang pH 5,40-7,45 dan suhu yang lebih rendah pada rentang suhu 40-70 oC. Perubahan pH dan viskositas sirup semakin kecil pada pH yang semakin asam. Namun, pH sirup tidak mempengaruhi sifat organoleptis, durasi stabilitas, dan juga tanggap rasa dari keempat formula. Stabilitas kimia sirup terbaik adalah Formula 2 yang memiliki pH terendah dengan t1/2 dan t90 paling lama, sedangkan stabilitas terjelek adalah Formula 3 yang memiliki pH netral dengan t1/2 dan t90 paling pendek. Sedangkan Formula 1 dan 4 berada pada urutan kedua dan ketiga. Semakin tinggi suhu, semakin besar nilai k (kecepatan degradasi) formula. Nilai k paling besar pada suhu 70 oC dan paling kecil pada suhu 40 oC.

Kata Kunci : Antihipertensi, Seledri, Sirup, Stabilitas

  1. S1-2016-285654-abstract.pdf  
  2. S1-2016-285654-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-285654-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-285654-title.pdf