Laporkan Masalah

Kuasa Simbolik dalam Tradisi Haul (Studi Kasus Haul KH. M. Munawwir di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta)

KHALIMATU NISA, Dra. Ratnawati, S. U.

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)

Sejauh ini, kajian politik masih bias menaruh perhatian pada aras negara dan intermediari. Kajian politik sehari-hari boleh dikata masih menjadi topik-topik pinggiran. Oleh karena itu, studi ini berangkat dari keresahan mengangkat tema politik sehari-hari menjadi wacana yang penting untuk dicermati. Sebab, relasi kuasa dalam daily activity sering kali tak disadari dan dianggap sebagai sebuah kelaziman. Haul atau peringatan kematian kiai menjadi fokus dalam penelitian ini. Haul yang akrab di kalangan pesantren merupakan tradisi menahun yang luput dari pembicaraan. Sementara, tulisan ini berpendapat, dalam tradisi haul terdapat relasi kuasa tak kasat mata yang mencoba mereproduksi legitimasi kiai sebagai elit secara konsisten. Dengan metode studi kasus pada haul KH. M. Munawwir di Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, penelitian ini menggunakan teori kuasa simbolik Bourdieu sebagai pisau analisis. Melalui konsepsi kuasa simbolik, relasi kuasa didedah melalui analisis arena, modalitas, dan habitus. Pada akhirnya penelitian ini menemukan bahwa pesantren merupakan sebuah arena yang memiliki sistem nilai, aturan, serta sumber daya yang dianggap bernilai yaitu modal. Salah satu modal terpenting dalam dunia pesantren adalah modal simbolik berupa legitimasi dan penghormatan. Tradisi haul KH. M. Munawwir menjadi upaya melanggengkan modal simbolik tersebut sehingga legitimasi terhadapnya tetap langgeng dari waktu ke waktu.

The study of politics still biased to the interest of the state and intermediaries. The daily politics phenomena can be said as a marginal topic. This study strated by anxiety and a will to show up the daily politics as a noteworthy discourse. Because power relation in daily activity of unconsious and considered as customary. The haul or death admonition is the focus of the study. Haul, a familiar term among pesantren circle, is a tradition which rarely discussed. This study argues that in the haul tradition there are invisible power relation which try to make kyai legitimation as elite consistently. By the case study methods of KH. M. Munawwir�s haul in PP.Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, this study use symbolic power theory by Bourdieu as analysis tool. Through symbolic power concept, power relation is exposed by analysis of arena, capital, and habitus. The finding of this study is a pesantren as an arena which has value, rules, and resources which act as capital. One of important capital in pesantren is symbolic capital such as legitimation and reverence. The KH. M.Munawwir�s haul tradition is an effort to sustain symbolic capital so the legitimation will be sustainable.

Kata Kunci : politik sehari-hari, haul, tradisi pesantren, kuasa simbolik, reproduksi legitimasi

  1. S1-2016-312386-abstract.pdf  
  2. S1-2016-312386-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-312386-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-312386-title.pdf