Laporkan Masalah

PERAN "SAVE THE CHILDREN" DALAM PEMENUHAN HAK ANAK DI INDONESIA, Studi Kasus : Tsunami Aceh Tahun 2004

SALLY HANNAH MAITRI, Dra. Siti Daulah Khoiriati, M.A.

2016 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada 26 Desember 2004, Tsunami skala besar terjadi di Samudera Hindia yang telah menghancurkan berbagai infratruktur di berbagai negara, terutama Indonesia. Aceh sebagai wilayah yang paling parah keadaannya kehilangan berbagai sektor vitalnya baik sumber daya manusia, transportasi, telekomunikasi, hingga kelumpuhan pemerintahan. Dalam keadaan tersebut pemerintah kesulitan dalam memberikan fasilitas yang memadai bagi korban bencana, terutama anak-anak. Padahal, Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak dan memiliki UU Perlindungan Anak. Kegagalan tersebut kemudian menghadirkan aktor lain seperti Non-Governmental Organization (NGO) baik lokal maupun internasional untuk membantu pemenuhan hak anak tersebut. Salah satu NGO yang membantu pemenuhan hak anak di Aceh adalah Save The Children yang berasal dari Inggris. Save The Children melakukan aktivisme transnasional sejak terjadinya Tsunami hingga masa rehabilitasi. Aktivisme yang cukup lama tersebut menunjukkan adanya penerimaan dari pemerintah dalam menerima bantuan dari aktor lain. Dapat diartikan bahwa Save The Children sebagai aktor non-negara memiliki peran yang tidak kalah besar dari aktor negara. Melalui skripsi ini, penulis ingin melihat mengapa pemerintah gagal dalam melakukan pemenuhan hak anak pasca Tsunami serta melakukan analisis mendalam mengenai peran Save The Children di Aceh.

In 26th December 2004, one of the biggest Tsunami in Indian Ocean destroyed a lot of infrastructure in few countries, including Indonesia. Aceh as the most affected city had lost a vital sectors such as human resources, telecommunication, transportation, and paralysis the of government. Indonesian government was unable to provide adequate facilities for the victims, especially children. The government had failed, whereas Indonesia already ratified United Nation Convention on The Rights of The Child (UNCRC) and had child protection laws. Failure of government brought other actors such as Non-Governmental Organization (NGO) to help government to fulfill child rights in Aceh. Save The Children is an UK�s NGO that help Indonesian government to fulfill children rights. They did transnational activism since the Tsunami occurred until rehabilitation. The long period of activism had shown Save The Children�s big roles as an NGO. This paper will explain why government was unable to fulfill the child rights and how Save The Children did their roles post Tsunami.

Kata Kunci : Non-Governmental Organization, Save The Children, Tsunami 2004, Aceh, Hak Anak, Konvensi Hak Anak, Peran NGO

  1. S1-2016-335625-abstract.pdf  
  2. S1-2016-335625-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-335625-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-335625-title.pdf