PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG SARANA PENDIDIKAN FAKULTAS BIOLOGI UGM DENGAN SISTEM BETON PRACETAK
HENDA FEBRIAN EGATAMA, Dr. -Ing. Ir. Djoko Sulistyo
2016 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPILPerkembangan teknologi di bidang infrastruktur menawarkan berbagai metode pelaksanaan pekerjaan yang semakin efisien dari segi ekonomi dan waktu, salah satunya dengan metode beton pracetak. Bersamaan dengan hal tersebut, standar-standar baru tentang tata cara perencanaan bangunan juga mulai diterapkan secara umum, seperti SNI 1727:2013, SNI 1726:2012, dan SNI 2847:2013. Berdasarkan hal-hal di atas, dilakukan redesain struktur bangunan Gedung Sarana Pendidikan Fakultas Biologi UGM menggunakan sistem beton pracetak, yang mengacu kepada standar-standar baru seperti disebutkan di atas, dengan tujuan untuk memperoleh hasil perancangan ulang dengan metode pracetak dan membandingkan dengan hasil perancangan eksisting (metode non-pracetak). Perancangan dimulai dengan proses analisis rangka bangunan menggunakan program SAP2000 untuk memperoleh gaya-gaya dalam yang terjadi pada setiap komponen struktur. Hasil dari analisis tersebut kemudian menjadi input untuk melakukan perancangan komponen secara manual dengan bantuan program Microsoft Excel. Dalam perancangan ini, komponen yang dirancang dengan sistem pracetak meliputi pelat lantai, balok-balok utama gedung, sambungan (joint) balok-balok, dan joint balok-kolom. Komponen-komponen tersebut ditinjau pada tahap pengangkatan, pemasangan, dan masa layan. Hasil perancangan adalah penggunaan pelat lantai pracetak dan prategang tipe HCS (Hollow Core Slab) 120 mm dengan overtopping 50 mm yang menjadikannya lebih besar dibanding hasil perancangan eksisting. Balok-balok utama dengan 4 tipe balok dan 3 macam dimensi, yaitu B1 dan B2 (40/77), B2 tepi (50/77), dan B3 (30/52), di mana terjadi perbesaran dimensi pada balok B1 dan B2 dibanding hasil perancangan eksisting. Balok berkaki (ledge beam) setempat sebagai penghubung antara balok anak ke balok induk dan sistem cor di tempat sebagai joint balok-kolom untuk menjaga sifat kaku dan monolit pada sambungan antara balok dengan kolom.
The development of infrastructure technology offers varies methods of work that brings efficiency in therms of economic and time, one of those is precast concrete system. Coincide with it, some new standarts about the planning and design of buildings are starting to be applied in the public, like SNI 1727:2013, SNI 1727:2013, and SNI 2847:2013. Based on those things, redesign of educational facilities building in Biology Faculty, Universitas Gadjah Mada is done using precast concrete system, and also refers to some new standarts which are mentioned above, that proposed to get the result of redesigned structure with precast method and to compare with the existing design (non-precast method). The research starts with portal analysis using SAP2000 software to determine the internal forces of each structural components. Values of this anlysis result then become inputs to design each components manually with the help of Microsoft Excel. In this research, precast components that are designed such as floor slabs, structual beams of the building, beam-beam joint, and bem-column joint. The results are the use of Hollow Core Slab 120 mm as floor slabs with 50 mm overtoppings that makes it heavier than the existing. The main beams are designed in 4 types of structural beams with 3 varies of size, named B1 and B2 (40/77), B2 edge (50/77), and B3 (30/52), where B1, B2, and B2 edge are bigger than the existing. Locally ledge beam is designed as joint that connects secondary beam to primary beam, and cast in situ method as beam-column joint for keeping the stiffness and monolith characteristic of the beam-column connection.
Kata Kunci : Pracetak, Gedung Pendidikan, HCS, SAP2000