Agro Village di Desa Kopeng Kabupaten Semarang dengan Pendekatan Arsitektur Organik
GIGIH FANI S, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.
2016 | Skripsi | S1 ARSITEKTURDesa Kopeng yang terletak di Kabupaten Semarang merupakan desa dengan agrowisata yang sedang berkembang. Perkembangan ini searah dengan prinsip-prinsip ekowisata, dimana pariwisata yang ada mulai diarahkan untuk mengeksplorasi interaksi-interaksi antara wisatawan dengan masyarakat lokal, sehingga dapat melestarikan unsur-unsur sosial dan budaya yang ada. Namun, perkembangan ekowisata ini belum terencana dan terwadahi dengan baik. Ke depannya diperlukan adanya integrasi antara kegiatan agrowisata di Desa Kopeng dengan kehidupan dan lingkungan desa itu sendiri, yang dalam karya tulis ini disebut dengan Agro Village. Kopeng merupakan daerah pedesaan dengan konteks alam yang sangat kuat. Kekayaan alam ini merupakan potensi yang dapat digali sebagai pendekatan desain arsitektur Agro Village. Pendekatan yang bersumber pada alam inilah yang mengarahkan pendekatan desain kepada pendekatan arsitektur organik. Karena itu, baik dari segi tinjauan teori maupun studi kasus yang dilakukan dikaitkan dengan arsitektur organik. Kopeng terletak di lereng Gunung Merbabu, sehingga menjadikan desa ini memiliki karakteristik yang unik. Karakteristik daerah pedesaan ini memiliki berbagai macam persamaan dengan daerah-daerah wisata dataran tinggi di Indonesia lainnya. Namun ada faktor-faktor tertentu yang membuatnya berbeda dengan daerah sejenis lainnya seperti komoditas sayurannya yang terkenal, sistem sosial pedesaan, iklimnya yang dingin, topografi, serta faktor-faktor lainnya. Karakteristik inilah yang perlu ditinjau dengan seksama sehingga menjadi dasar arsitektur untuk merespon tapaknya. Pendekatan perancangan Agro Village Kopeng berfokus pada isu-isu utama; yaitu privasi, lokalitas, pariwisata, dan ekologi. Karena itu, diusunglah empat konsep utama yang menjadi dasar pendekatan perancangan; yaitu Shareable Function, Locally Buildable, Adventurous Spaces, dan Regenerative Landscape. Shareable Function merupakan pendekatan terkait kelompok pengguna utama, yaitu wisatawan dan tuan rumah. Locally Buildable merupakan pendekatan yang menekankan desain harus dapat dibangun dengan kemampuan masyarakat setempat. Adventurous Spaces merupakan pendekatan yang sesuai unsur permainan dalam arstitektur organik dan sangat penting dalam kegiatan pariwisata. Dan Regenerative Landscape merupakan pendekatan yang berusaha melestarikan dan memperbaiki kondisi lingkungan yang rusak akibat kegiatan agrikultur.
Kopeng Village which is located in Semarang District is a developing agritourism Village. The development occurred along with ecotourism principal, which begin to encourage tourism to explore interaction process between tourist and local people, in purpose to preserve the social and cultural values. However, the ecotourism development hasn't been properly planned for the time being. In the future, there will be a necessity of integration between the agritourism activities in Kopeng Village with the Village's cultures and environment itself, which will be called Agro Village in this paper. Kopeng is a rural area with a very substantial natural context. It's natural resources is a potency that can be explored as an approach of Agro Village architectural design. This nature rooted approach directs the design approach to organic architecture approach. Therefore, both the conducted theory and case study review was associated with organic architecture. Kopeng is situated on the hillside of Mount Merbabu, making this village has unique characteristics. The characteristics of this rural area has many similarities with other highland tourism destinations in Indonesia. However, there are certain factors that make it different from other similar areas, such as the famous vegetable commodities, the social system, the cold climate, topography, etc. These characteristics need to be observed carefully so that it becomes the guide for architecture to respond it's site. Agro Village Kopeng design approach focuses on major issues; wich is privacy, locality, tourism and ecology. Therefore, the four main concepts concluded; wich is Shareable Function, Locally Buildable, Adventurous Spaces and Regenerative Landscape. Shareable Function is an approach related to the main user groups, the tourists and the host. Locally Buildable is an approach that emphasizes the design must be built with the capabilities of local communities. Adventurous Spaces is an approach related to the exploration of architecture organic elements which very important in tourism activities. And Regenerative Landscape is an approach that seeks to preserve and improve the environment that damaged by agricultural activities.
Kata Kunci : Kopeng, Agrowisata, Ekowisata, Desa, Kabupaten Semarang, Arsitektur Organik, Privasi, Lokalitas, Ekologi, Shareable Function, Locally Buildable, Adventurous Spaces, Regenerative Landscape.