Laporkan Masalah

ANALISIS DATA MIKROTREMOR UNTUK IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN GUMELAR, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH

AULIA RAHMATIKA UTARI, Dr. Eddy Hartantyo, M.Si.

2016 | Skripsi | S1 GEOFISIKA

Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memiliki morfologi perbukitan yang terjal. Ketika musim hujan, material penyusun lereng lebih mudah untuk bergerak ke bawah sehingga menyebabkan longsor. Longsor ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta mengancam keselamatan warga. Untuk mengurangi risiko tersebut, dilakukan pengukuran mikrotremor untuk memetakan area rawan longsor di Kecamatan Gumelar. Pengambilan data mikrotremor dilakukan pada area seluas 22 km2 selama 10 hari, yakni pada 6-17 Mei 2016. Dari 96 titik yang diukur, hanya 84 titik yang memenuhi rasio S/N. Data mikroseismik yang terpilih kemudian diolah dengan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi dominan dan amplifikasi di daerah tersebut. Kedua parameter tersebut digunakan untuk perhitungan shear strain. Nilai shear strain yang didapatkan merepresentasikan deformasi permukaan, seperti retakan, amblesan, dan longsor. Parameter shear strain yang dianalisis dengan kelerengan akan menghasilkan nilai kerawanan longsor secara kuantitatif. Dari pengolahan HVSR, didapatkan frekuensi dominan dan amplifikasi. Frekuensi dominan bervariasi dari 1,53-34,39 Hz dan amplifikasi bervariasi dari 1,5 – 10,62. Nilai shear strain yang didapatkan secara empiris dari frekuensi dan amplifikasi, bervariasi dari 3x 10-3 hingga 2 x 10-4. Nilai shear strain tertinggi di penelitian ini menunjukkan fenomena amblesan, sedangkan yang terendah menunjukkan fenomena retakan. Pada akhirnya, nilai shear strain dan nilai kelerengan dikalikan untuk menentukan potensi longsor. Nilai potensi longsor tertinggi pada daerah penelitian berada di Desa Cihonje dan Paningkaban, dan daerah dengan sebaran potensi longsor terluas adalah Desa Cihonje.

Gumelar Subdistrict, Banyumas Regency, Central Java has steep hills morphology. In the rainy season, the materials on the slope move down easily and cause landslides. This landslide causes damage to infrastructure and threatens the safety of citizens. To reduce the risk, microtremor measurements were conducted to map landslide-prone area in Gumelar. Microtremor acquisition was performed at 22 km2 area for 10 days, on May 6-17, 2016. From 96 measurement sites, only 84 sites which have qualified S/N ratio. Selected microtremor data were processed by Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method to get predominant frequency and site amplification value. Both of these parameters were used for shear strain calculation. Shear strain value represents deformation on the surface, such as cracks, settlement, and landslides. If shear strains is analyzed with slope value, it will produce landslide prone area assessment quantitatively. From HVSR process, predominant frequency and site amplification were obtained. Predominant frequency varies between 1.53 and 34.39 Hz and site amplification varies between 1.5 and 10.62. Shear strain that was obtained empirically from the frequency and amplification varies between 3x 10-3 and 2 x 10-4. The highest value of shear strain in this study shows ground settlement phenomenon, and the lowest shows cracks phenomenon. Finally, shear strain and slope value were multiplied to obtain landslide potential. The highest landslide potential value of the research area is in Cihonje and Paningkaban, and the area with the widest landslide potential distribution is in Cihonje village.

Kata Kunci : mikrotremor, HVSR, frekuensi dominan, amplifikasi, shear strain

  1. S1-2016-331184-abstract.pdf  
  2. S1-2016-331184-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-331184-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-331184-title.pdf